Pembangunan Tanggul Laut Pekalongan Mulai Membawa Dampak Negatif di Batang

Pembangunan Tanggul Laut Pekalongan Mulai Membawa Dampak Negatif di Batang

TERDAMPAK ROB - Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi saat menghadiri pelepasan benih ikan kerapu di area tanah bengkok terdampak rob di Desa Denasri Kulon, Oktober 2022 silam.-fel/sef-

BATANG - Kawasan pesisir di Kabupaten Batang ternyata mulai merasakan dampak negatif dari keberadaan tanggul laut di Kota Pekalongan. Salah satu indikasinya adalah naiknya air rob yang sudah mulai merambah ke pemukiman warga. 

 

Kabid Infrastruktur dan Perkembangan Wilayah, Bapelitbang Batang, Sudarno mengatakan, proyek tanggul laut Kota Pekalongan sudah menunjukkan dampak bagi Kabupaten Batang. Mulai dari abrasi Pantai Sigandu, dan banjir rob di Denasri yang kini sudah mulai masuk ke pemukiman.

 

"Oleh karenanya, kami akan mengusulkan agar proyek tanggul Kota Pekalongan itu dilanjutkan hingga masuk wilayah Kabupaten Batang. Terlebih hal itu juga masuk bagian dari Perpres mengenai pengendalian banjir," ungkapnya, baru-baru ini.

 

Rencana usulan pembangunan tanggul laut di pesisir Batang ini juga sebagai alternatif atas batalnya rencana normalisasi Sungai Gabus. Pemerintah Kabupaten Batang mengakui tidak menganggarkan uang ganti rugi bagi masyarakat yang bidang tanahnya terdampak program pengendalian banjir rob Sungai Gabus.

 

Pemkab Batang tak bisa mengalokasikan anggaran mendadak atau di tahun anggaran berjalan. Sebab anggaran tersebut harus direncanakan terlebih dahulu dari tahun sebelumnya.

 

"Dengan tidak jadinya proyek itu, tahun ini kami akan berkirim surat ke Kementerian PUPR. Kami akan meminta proyek lanjutan tanggul laut Kota Pekalongan. Di mana harapannya, tanggul itu bisa untuk mengcover permasalahan Sungai Gabus. Dengan gambaran, tanggul itu akan dimulai dari Degayu, kemudian Denasri, Kasepuhan, dan Karangasem Utara," jelas Sudarno.

 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menyebut bencana banjir rob di wilayahnya tak lagi bisa dihindarkan. Sejumlah akses jalan, persawahan, pemukiman, lembaga pendidikan, hingga tempat wisata terdampak oleh bencana itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: