Mulai Panen Raya, Saatnya Harga Beras Turun

Mulai Panen Raya, Saatnya Harga Beras Turun

KUNJUNGAN KERJA- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungan kerja turun ke Kendal untuk melihat produktifitas padi hasil tanaman padi dari petani. Kemudian serahkan bantuan pupuk dan bibit benih. -nur kholid-

KENDAL  - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut masa panen raya yang mulai berlangsung di sejumlah daerah menjadi momentum harga beras turun di pasaran. Sebab panen raya akan menambah pasokan beras.

 

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengikuti kegiatan panen padi bersama petani di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Selasa (14/2/2023). Ia ingin melihat langsung produtivitas padi di tengah harga beras yang masih tinggi sejak Januari lalu.

 

Ganjar mengatakan, dengan mulai banyaknya panen padi di sejumlah daerah, harapannya itu akan menambah suplai, sehingga harga beras turun. "Panen padi sudah dimulai. Besar harapanya ini nantinya akan menjadi suplai. Dengan banyaknya yang sudah panen raya harapan kami harga beras juga akan mulai turun karena pasokan makin banyak," kata Ganjar Pranowo usai panen padi.

 

Di Kabupaten Kendal sendiri proses panen raya sudah berlangsung hampir sepekan ini. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, terpantau persawahan yang ditanami padi memang sudah banyak yang dipanen. Ganjar sempat berhenti di tengah perjalanan, tepatnya di sekitar Desa Pesawahan, Kendal, untuk menyapa petani. Di sekitar sawah itu, beberapa lahan bahkan terlihat sudah mulai diolah untuk tanaman sela, diantaranya bawang.

 

"Kalau panen itu sudah dilakukan, maka mudah-mudahan makin banyak stok-stok yang ada di lapangan, sehingga harga beras turun. Kalau saya lihat hasilnya bagus," ungkap Ganjar.

 

Sementara saat menyapa petani yang sedang panen di Desa Kebonagung, Ganjar berbincang dengan petani sekaligus penebas padi bernama Markawi. Dari keterangan petani, satu hektare sawah yang dipanen dapat menghasilkan sekitar 7 ton padi.

 

"Tadi dikasih informasi  ternyata produktivitas di sini bisa tinggi, bisa 7 ton hingga 9 ton per hektare. Kalau itu bisa terjadi, itu sukses besar," ungkapnya. (lid)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: