Bangun Pabrik Panel dan Model Surya, Perusahaan Amerika Investasi US$ 500 Juta di KITB, Serap 2 Ribu Pekerja

Bangun Pabrik Panel dan Model Surya, Perusahaan Amerika Investasi US$ 500 Juta di KITB, Serap 2 Ribu Pekerja

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan, CEO SEG Solar Inc Jim Wood, Founder ATW Group Antonius Weno, dan Direktur ATW Group Victor Samuel berfoto bersama Menteri Investasi dan Kepala BKPM usai penanganan Pre-Cooperation Agreement di Kedutaan Besar Republik -istimewa -

“Kerja sama yang akan segera direalisasikan insya Allah tahun depan ini tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga mendukung transisi energi dan juga penciptaan lapangan pekerjaan,” terang Rosan, seperti dikutip dari sinarharapan.co.

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menambahkan, KITB berharap dengan bermitra dengan SEG dapat membawa lebih banyak produksi energi terbarukan ke negara ini.

"Ini merupakan kolaborasi ‘win-win’, yang akan memastikan pasokan bahan inti yang stabil dan hemat biaya untuk modul surya SEG dan menciptakan lapangan kerja bagi ekonomi lokal di Indonesia. Keputusan strategis memilih SEG untuk beroperasi di Indonesia telah memperkuat komitmen KITB untuk memenuhi permintaan energi surya dan kemandirian energi yang terus meningkat di Indonesia.”, papar Ngurah Wirawan.

Pernyataan Dirut tersebut sangat sesuai dengan upaya pemerintah Indonesia yang sedang menargetkan Net Zero Emission melalui percepatan pembangunan industri panel surya untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Karena itulah, kehadiran SEG Solar Inc menjadi pengaruh besar dalam mempercepat implementasi energi terbarukan di Indonesia.

Bonusnya, kehadiran SEG Solar Inc juga turut mengundang persiapan bagi para warga kabupaten Batang untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja, karena SEG Solar Inc akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2.000 personil.

Amerika Serikat sendiri menempati peringkat ke-6 negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia. Total investasinya mencapai 9,4 miliar dolar AS selama periode tahun 2018 hingga triwulan pertama tahun 2023. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: