Indonesia Kekurangan Jutaan Talenta Digital
PELATIHAN DIGITAL - Sebanyak 83 pelaku UMKM di Kabupaten Kendal mengikuti program pelatihan DEA yang diselenggarakan BPSDMP Kominfo Yogyakarta.-saefudin-
KENDAL - Proses transformasi digital di Indonesia sepertinya belum berjalan sesuai yang diharapkan, utamanya dalam menopang ekonomi. Saat ini bahkan Indonesia masih kekurangan talenta digital, yakni mereka yang dengan kemampuannya membantu proses transformasi digital di perusahaan/instansi publik.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Yogyakarta, Dr Christiany Juditha, saat kegiatan pelatihan Digital Entepreneurship Academy (DEA) di Ruang Abdi Praja Kabupaten Kendal, Rabu (5/7/2023).
Christiany mengatakan, Kementerian Kominfo menargetkan Indonesia mampu melahirkan 600.000 talenta digital di tahun 2023 ini. Keberadaan mereka amat penting dalam memberikan dorongan dan dampak pada dunia perekonomian. "Target ini sudah sejalan dengan apa yang menjadi perintah Presiden Jokowi, yakni akselerasi transformasi digital di Indonesia," ungkapnya.
Namun demikian, upaya yang dilakukan Kementerian Kominfo disebut Christiany masih belum memadai atau mencukupi memenuhi kebutuhan. "Karena secara riil Indonesia membutuhkan setidaknya rerata 600 ribu talenta digital setiap tahunnya. Karena hingga saat ini, Indonesia setidaknya masih kekurangan 9 juta talenta digital hingga tahun 2023 mendatang," terangnya.
PROGRAM DEA
Karena itu, BPSDMP Kominfo Yogyakarta juga terus berupaya mendorong percepatan transformasi digital untuk membantu perekonomian. Salah satunya melalui program Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Ini adalah program beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat umum calon pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelaku usaha UMKM yang ingin naik kelas dalam hal pemanfaatan teknologi digital untuk dapat meningkatkan usahanya.
“Pelatihan DEA bertujuan untuk mendorong peningkatan keterampilan digital mulai dari dasar hingga menengah bagi calon pelaku usaha UMKM dan pelaku usaha UMKM. Akademi ini menargetkan peserta dari masyarakat umum yang ingin memulai usaha, maupun pelaku UMKM,” jelas Christiany Juditha.
Seperti yang dilakukan di Kabupaten Kendal, Rabu (5/7/2023). Sabanyak 83 peserta mengikuti pelatihan Digital Entepreneurship Academy (DEA) di Ruang Abdi Praja Kabupaten Kendal. Pelatihan ini diselenggarakan langsung oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta).
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Suharjo yang membacakan sambutan Bupati Kendal, menyampaikan sambutan baiknya atas terlaksananya kegiatan pelatihan Digitalisasi Entrepreneurship Academy (DEA).
“Membangun kewirausahaan dalam Digitalisasi Entrepreneurship Academy melibatkan serangkaian langkah dan pendekatan yang ditujukan untuk membantu peserta dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha yang sukses dalam era digital,” ujar Suharjo dalam membacakan Sambutan Bupati.
Adapun kurikulum dari pelatihan Digital Entrepreneurship Academy tahun 2023 akan terbagi dalam 4 level pelatihan, yaitu Level 1 Dasar Kewirausahaan Digital, Level 2 Dasar Pemasaran Digital, Level 3 Manajemen Operasional Bisnis dan Level 4 Analitik dan Optimasi Bisnis.
Selain itu, tersedia juga tema-tema pelatihan pendalaman untuk topik tertentu dari mitra pelatihan DEA seperti Meta, Google, Tokopedia, Gojek, Grab, dan Micromentor. (sef)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: