Pemkot Pekalongan Usulkan Pembangunan Rusunawa Baru
RUSUNAWA - Kondisi salah satu rusunawa di Kota Pekalongan. Pemkot mengusulkan pembangunan satu rusunawa baru di Kota Pekalongan.-Ainul Atho-
KOTA - Pemkot Pekalongan mengusulkan pembangunan satu rusunawa baru. Lokasi rusunawa rencananya akan ditempatkan di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat. Pengusulan tersebut dilakukan setelah melihat banyaknya permintaan masyarakat.
"Penambahan rusun baru kita usulkan, karena permintaan cukup banyak. terutama yang satu rumah ada beberapa KK. Untuk lokasi rencananya di Kecamatan Pekalongan Barat," ungkap Kepala Bidang Perumahan Rakyat pada Dinperkim Kota Pekalongan, Heryu Purwanto.
Saat ini di Kota Pekalongan terdapat tiga rusunawa. Masing-masing Rusunaw Slamaran di Kelurahan Krapyak, Rusunawa Panjang di Kelurahan Panjang Baru, dan Rusunawa Kuripan Yosorejo di Kelurahan Yosorejo. Selain itu, juga terdapat satu Pondok Boro di Kelurahan Medono.
Keberadaan rusunawa dikatakan Heru lebih kuat pada misi sosialnya. Yakni ditujukan untuk memberikan rumah semetara bagi masyarakat yang belum bisa mempunyai rumah. “Harapannya dengan adanya rusun, penghuni yang menghuni selama 3 tahun bisa keluar dari rusun dan bisa membangun rumah sendiri," katanya.
Meski demikian, keberadaan rusunawa dan pondok boro juga ditarget untuk memberikan dukungan PAD. Tahun ini, PAD dari tiga rusunawa dan satu pondok boro ditargetkan sebesar Rp1,2 miliar. Hingga awal Juli 2023, tercatat capainnya sudah 46 persen atau sebesar Rp632 juta. Rinciannya, Rusunawa Slamaran sebesar Rp157,7 juta, Rusunawa Kuripan Yosorejo sebesar Rp167,9 juta, Rusunawa Panjang sebesar Rp79 juta, dan Pondok Boro sebesar Rp32,7 juta.
“Untuk persentase hunian rusunawa kita sudah terhuni 80 persen di mana semuanya kamar layak huni. Yang 20 persen lainnya beberapa digunakan untuk relokasi, kamar cadangan jika ada kamar penghuni yang rusak dan lainnya ada kerusakan yang harus dibenahi dahulu. Sedangkan untuk pondok boro terpenuhi 100 persen,” terangnya.
Dijelaskan Heryu saat ini juga terdapat beberapa kerusakan di rusunawa yang terjadi karena faktor alam seperti penurunan muka tanah, angin dan usia bangunan yang sudah cukup lama. Namun untuk kondisi air dan kelistrikan disampaikan Heryu terpantau lancar dan aman. Heryu menyebutkan, Pemkot menganggarkan biaya pemeliharaan rusunawa tahun ini sebesar Rp200 juta.
“Untuk anggaran ini kami prioritaskan pada kamar yang benar-benar mengalami rusak, saluran limbah karena kalau tidak diperbaiki akan menghambat semua aktivitas, juga kelistrikan. Anggaran ini juga untuk mengcover sarana prasarana seperti alat kebersihan, termasuk air, listrik dan pompa, jadi kami harus cermat untuk mengalokasikannya," terangnya.
Lebih lanjut, Heryu memaparkan pemeliharaan rusunawa dibagi menjadi II semester. Untuk semester I pihaknya telah melaksanakan pemeliharaan kamar rusak dan saluran drainase yang tersumbat, “Akan kita lanjutkan pemeliharan lain dimulai semester II, seperti untuk perbaikan paralon yang retak,” tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: