Masuki Tahun Politik, BI Tegal Minta Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu

Masuki Tahun Politik, BI Tegal Minta Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Teguh Triyono hadiri pers rilis kasus upal di Polres Pekalongan.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Meskipun dalam sepuluh tahun terakhir peredaran uang palsu (upal) mengalami penurunan, Bank Indonesia Tegal minta masyarakat harus tetap waspada dengan peredaran upal, apalagi masuki tahun politik 2024 ini. 

"Bukan berarti real tapi kita tetap harus waspada. Minimal pahami bagaimana kita mengidentifikasi keaslian rupiah," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Teguh Triyono, saat hadiri pers rilis kasus tindak pidana peredaran uang palsu di Mapolres Pekalongan, Rabu, 26 Juli 2023.

Baca juga:Mahasiswa Edarkan Upal di Pekalongan, Berawal Tergiur Iklan Jualan Upal di Medsos

Data dihimpun oleh Bank Indonesia, termasuk dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) yang dikepalai oleh BIN. Dimana salah satu anggotanya ialah Bank Indonesia. Kasus peredaran upal mengalami penurunan.

"Untuk data sepuluh tahun terakhir, Alhamdulillah peredaran uang palsu menurun. Tapi kami harapkan masyarakat tetap waspada termasuk dalam hal ini menjelang tahun politik. Bukan berarti real tapi kita tetap waspada. Minimal pahami bagaimana kita mengidentifikasi keaslian rupiah," katanya.

Untuk pengungkapan upal sendiri di wilayah kerja Bank Indonesia Tegal, dimana wilayahnya eks Kerisidenan Pekalongan kasus di Kabupaten Pekalongan ini merupakan pengungkapan yang pertama di tahun 2023. 

"Jadi ini wujud kesigapan dari masyarakat, dari aparat, kita berkoordinasi dengan baik sehingga mudah-mudahan tidak perlu banyak masyarakat yang jadi korban. Jadi dapat kita mitigasi, kita hentikan," ujar dia.

Menurutnya, ada beberapa teknik yang bisa dilaksanakan untuk mengidentifikasi uang ini asli atau diragukan keasliannya. "Menurut hemat kami ini masih cukup ampuh jika mempraktikkan 3D. Kalau dari barang bukti yang disampaikan, orang awam melihatnya tampak sama. Dilihat sekilas sama. Kalau diperhatikan bisa ketahuan," kata dia.

Baca lagi:Beli Rokok Pakai Uang Palsu, 2 Mahasiswa PTS di Pekalongan Ditangkap Unit Reskrim Polsek Paninggaran

Jika ada temuan indikasi upal, prosedur di Pekalongan ini sudah benar. Yakni masyarakat hubungi petugas atau aparat berwajib untuk segera dilihat. 

Disebutkan, upal jika dilihat cetakannya sekilas blur atau pucat. Beda dengan uang asli, cetakannya tajam. Untuk benang pengaman jika disandingkan dengan uang asli itu beda. "Ini harusnya disulam, ini cuma satu sisi," katanya. 

"Gambar rectoverso sesuai kaidah atau ciri keaslian yang disampaikan Bank Indonesia. Dalam artian, untuk kasus ini sebenarnya dengan teknik 3D kita sudah bisa mengendus oh ini memang uang yang diragukan keasliannya. Jadi belum perlu menggunakan alat bantu sebenarnya sudah bisa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: