Pertegas Identitas Desa, Mahasiswa Tim II KKN Undip Buatkan Peta Desa Harjosari Pekalongan
Mahasiswa tim II KKN Undip serahkan peta desa ke Kades Harjosari, Doro, Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-
KAJEN,RADARPEKALONGAN – Mahasiswa tim II KKN Undip tahun 2023 membuatkan peta administrasi dan fasilitasi desa untuk Desa Harjosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Pasalnya, desa ini tak lagi memiliki peta desa sejak kantor balai desa direhab beberapa tahun silam.
Peta Desa Harjosari dibuat oleh mahasiswa tim II KKN Undip bernama Rizqi Abdul Aziz. Ia merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan jurusan Oseanografi yang memiliki background di bagian penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.
Baca juga:Tim II KKN Undip Tanam 900 Bibit Pohon di Lahan Kosong di Desa Kalimojosari Pekalongan
Sekretaris Desa Harjosari, Yustinah, Senin, 14 Agustus 2023, mengatakan, sebelumnya di Balai Desa Harjosari terdapat Peta Administrasi yang sudah dicetak. Namun, karena adanya rehabilitasi gedung Balai Desa Harjosari yang dilakukan beberapa tahun lalu menyebabkan peta fisik tersebut hilang, sehingga Balai Desa Harjosari ini tidak memiliki peta administrasi desa baik fisik maupun digital.
"Kami bersyukur dengan adanya mahasiswa KKN dari Undip ini bisa membuatkan lagi peta desa Harjosari. Terima kasih," ucap dia.
Sementara itu, Rizqi Abdul Aziz mengatakan, peta administrasi pada dasarnya merupakan suatu data teknis dalam suatu kelurahan atau desa yang penting dan sangat diperlukan untuk mengetahui letak dan batas suatu wilayah secara geografis. Peta administrasi dapat berisi informasi seperti jalan, sungai, batas desa dan dapat digabungkan juga dengan peta penggunaan lahan di suatu daerah.
"Kami melihat salah satu masalah di sini tak punya peta administrasi, makanya kami mahasiswa KKN Undip dibawah dosen pembimbing Riandhita Eri Werdani berupaya membuat peta desa ini," ungkap Rizqi.
Disebutkan, data-data yang digunakan adalah data batas desa dan penggunaan lahannya didapat melalui Data Badan Informasi Geospasial tahun 2020. Selain itu dilakukan pula pemetaan manual untuk menitikkan beberapa points of interest yang tidak ada didata primer seperti sarana ibadah, sarana pendidikan dan sarana kesehatan.
Selanjutnya, kata dia, data diolah menggunakan software ArcMap 10.8 dengan menggunakan bantuan layout peta yang sesuai dengan Peraturan BIG Nomor 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: