2 Cara Deteksi Dini Gangguan Jiwa yang Dapat Kamu Terapkan! Awas Jangan Self Diagnose!

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Ada cara yang dapat kamu lakukan sebagai upaya cara deteksi dini gangguan jiwa. Kesehatan mental sangat penting bagi setiap orang.

Karena seseorang yang mengalami gangguan jiwa dapat mengakibatkan berbagai dampak yang cukup berbahaya bagi tubuh. Dilansir dari kompas, menurut dr Dharmawan Ardi Purnama Sp.Kj, mengajak masayarakat untuk sadar dan mementingkan kesehatan pada jiwa.

Gangguan jiwa dapat memicu tindakan bunuh diri karena seseorang yang merasa tidak mempunyai harapan hidup akibat rasa depresi atau bahkan ada halusinasi yang menyuruhnya untuk melakukan bunuh diri atau menghabisi nyawa hidupnya.

Gangguan jiwa adalah ketika seseorang mengalami gangguan pada pikiran, perasaan dan juga pada perilaku, hal ini tentu mengakibatkan seseorang dapat mengalami gangguan pada pikiran dan perasaan.

Selain itu juga pada perilaku yang mampu menyebabkan distress dan munculnya suatu disfungsi atau disability dalam mengontrol pikiran perasaan dan juga pada perilaku.

BACA JUGA:Cobain Yuk, 7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Ini Akan Membuat Hidupmu Lebih Damai

Apabila kondisi tersebut terus berlanjut, seseorang akan merasa tidak ada yang mau menolongnya atau merasa helpless terhadap hidupnya dan akhirnya bisa muncul ide untuk bunuh diri. Terlebih jika gangguan jiwa terjadi pada anak mungkin akan sangat sulit dapat dideteksi oleh orang tua.

Deteksi dini pada gangguan jiwa juga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Karena penyebab orang dapat terserang gangguan jiwa ini merupakan suatu hal yang multikompleks dan tak melulu terjadi karena suatu hal yang traumatis.

Adapun berbagai penyebabnya tidak berdisi sendiri meskipun biasanya disebabkan oleh situasi sosial serta pada kelainan dalam tubuh yang mampu menyebabkan gangguan jiwa dapat muncul pada diri seseorang.

Tahapan upaya deteksi dini pada gangguan jiwa

1.    Melalui tahapan wawancara

Adapun tahapan awal pada pemeriksaan kondisi kejiwaan adalah pada tahapan wawancara. Seseorang biasanya akan dimintai informasi tentang Riwayat dan juga kondisinya secara umum oleh psikiater.

Apabila seseorang tak dapat memberikan informasi secara jelas dan terang-terang an, maka anggota keluarganya dapat membantu menjawab pertanyaan dari psikiater.

Informasi yang dimintai oleh psikiater biasanya dapat meliputi identitas pribadi yang meliputi nama, pekerjaan, Riwayat pendidikan, status perkawinan, dan pada hal lain mengenai latar belakang sosial budaya seorang pasien.

Sumber: