Warga Pekalongan Berebut Ingin Rumahnya Dipakai untuk Tempat Menginap Peserta Muktamar Sufi Internasional

Warga Pekalongan Berebut Ingin Rumahnya Dipakai untuk Tempat Menginap Peserta Muktamar Sufi Internasional

Spanduk selamat datang di depan gang kelurahan yang dipakai untuk tempat pemondokan peserta Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan-Wahyu Hidayat-

"Kami mengajukan diri untuk bisa menjamu dan menyediakan tempat menginap bagi para tamu, peserta muktamar. Berarti kami juga siap untuk menyediakan mobil plus sopir untuk mengantarkan para beliau beraktivitas di Pekalongan. Dari sejak dimulainya muktamar, sejak mereka tiba di Pekalongan, sampai nanti hendak pulang ke daerah masing-masing," ungkapnya lagi.

Bahkan, dirinya juga berencana akan membawakan oleh-oleh berupa baju batik untuk para tamunya itu. "Insyaallah nanti ada sekadar kenang-kenangan baju batik buat tamu yang menginap di rumah kami. Semoga nanti berjalan lancar tidak ada halangan, pelaksanaan muktamar sufi berjalan aman lancar, dan mendatangkan berkah untuk semuanya," imbuh Sapali.

BACA JUGA:1.500 Personel Gabungan Siap Amankan Rangkaian Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan

Ma'ruf, selaku Korlap Ranting Desa Pandanarum, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, mengatakan bahwa wilayahnya mendapat jatah untuk menyediakan tempat pemondokan bagi 100 tamu.

"Informasi sementara, para tamu yang akan menginap di desa kami berasal dari Lampung. Kami sudah siap untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut para tamu," katanya.

Salah seorang panitia Seksi Pemondokan, Faizin, mengungkapkan dirinya mendapat amanah untuk mengatur tempat pemondokan bagi peserta muktamar sufi dari Lampung.

"Rencananya dari Lampung akan ada sekitar 400 orang menggunakan 8 bus yang datang. Nanti merek akan dibagi di empat ranting, rinciannya di Banyurip Alit, Banyurip Ageng, dan Buaran Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan masing-masing 100 orang. Kemudian yang 100 orang lagi di Pandanarum Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan," bebernya.

Faizin juga mengakui, setiap kali ada hajatan besar yang diselenggarakan oleh Habib Luthfi, termasuk di antaranya kegiatan Muktamar Sufi Internasional, warga selalu berebut untuk bisa 'ngalap berkah' dengan menjamu dan menyediakan rumahnya untuk tempat menginap.

Pembagian tempat pemondokan ini di bawah arahan panitia induk. Kemudian didelegasikan ke masing-masing korlap di tingkat ranting (desa/kelurahan).

Berikut ini data sementara kapasitas dan kesiapan pemondokan untuk peserta Multaqo Sufi Al-Alami di Kota dan Kabupaten Pekalongan sampai dengan Jumat (25/8/2023) yang dihimpun dari korlap ranting: Wonopringgo I (50 orang); Wonopringgo II (100); Jenggot (100); Pandanarum (100); Medono (100), Buaran (100); Wonoyoso (100).

Banyurip Ageng (100); Banyurip Alit (100); Sidorejo (100); Paweden (100); Kertoharjo (30); Coprayan (60); Batang Kota (30); Karangdowo (30); Simbang Kulon (100); dan Pringlangu (50). Data jumlah pemondokan bagi peserta Multaqo Sufi di Pekalongan ini masih bisa berubah dan akan diupdate sesuai perkembangan.

BACA JUGA:Ini Rangkaian Kegiatan Muktamar Sufi Internasional yang Akan Dibuka Jokowi di Pekalongan

Perhelatan Multaqo Sufi Al-Alami atau Muktamar Sufi Internasional atau World Sufi Forum di Kota Pekalongan pada 29–31 Agustus 2023 akan diikuti oleh 3.500 lebih peserta dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.

Selain itu, ada puluhan ulama dari luar negeri yang akan hadir dalam acara yang diselenggarakan Jam'iyyah Ahluth Thariqah Al Mu'tabaroh An Nahdliyyah (JATMAN) bersama World Sufy Assembly (WSA) atau Majelis Sufi Dunia yang diketuai oleh Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

Sekretaris Jenderal JATMAN, Dr. K.H. Mashudi, M.Ag., menjelaskan panitia pusat dan panitia lokal atau panitia daerah telah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional tahun 2023 ini.

Termasuk di antaranya adalah mengenai lokasi penginapan atau pemondokan untuk para mursyid thariqah, masayikh, habaib, ulama, kiai, dan para tamu ataupun peserta muktamar, baik yang dari dalam maupun luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: