Warga Pekalongan Berebut Ingin Rumahnya Dipakai untuk Tempat Menginap Peserta Muktamar Sufi Internasional

Warga Pekalongan Berebut Ingin Rumahnya Dipakai untuk Tempat Menginap Peserta Muktamar Sufi Internasional

Spanduk selamat datang di depan gang kelurahan yang dipakai untuk tempat pemondokan peserta Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan-Wahyu Hidayat-

PEKALONGAN – Warga Pekalongan seolah berebut ingin rumahnya dipakai untuk tempat pemondokan atau tempat menginap para peserta Muktamar Sufi Internasional atau Multaqo Sufi Al-Alami yang akan digelar di Kota Pekalongan pada 29–31 Agustus 2023 mendatang.

Sebagai informasi, ada sekitar 500 rumah warga yang tersebar di 28 desa/kelurahan di Kota dan Kabupaten Pekalongan yang akan digunakan sebagai tempat menginap atau pemondokan bagi para peserta atau tamu muktamar dari dalam negeri.

Peserta Muktamar Sufi Internasional yang akan menginap di rumah-rumah warga Pekalongan adalah para Peserta Muktamar dari dalam negeri, baik itu ulama, kiai, perwakilan pengurus Idaroh Wustho (tingkat provinsi) dan Syu'biyah (tingkat kabupaten/kota) Jam'iyyah Ahluth Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) dari seluruh Indonesia.

Adapun para masayikh atau ulama dari luar negeri yang berjumlah 60 orang lebih, akan menginap di Hotel Santika dan Howard Johnson, Kota Pekalongan.

BACA JUGA:500 Rumah Warga Jadi Lokasi Pemondokan Ribuan Peserta Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan

BACA JUGA:Dibuka Presiden Jokowi, 3.500 Ulama akan Hadiri Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan

Ada cerita menarik dari setiap pelaksanaan Muktamar Sufi atau Multaqo Sufi Al-Alami di Pekalongan. Terutama berkaitan dengan tempat pemondokan bagi para peserta muktamar atau tamu dari dalam negeri.

Warga Pekalongan sangat antusias ingin rumahnya bisa dipakai untuk tempat menginap para peserta Muktamar Sufi Internasional. Mereka ingin ikut menjadi bagian dalam ikut menyukseskan pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional atau Multaqo Sufi Al-Alami.

Sebagaimana disampaikan Sapali, salah seorang warga Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Dia sangat senang, pada pelaksanaan muktamar kali ini akan kembali dipakai untuk tempat pemondokan beberapa tamu. Sebagaimana pada pelaksanaan Multaqo Sufi pada tahun 2019 silam.

Kali ini, rumahnya akan dipakai untuk tempat menginap peserta Multaqo Sufi dari Lampung. "Alhamdulillah, rumah kami akan kembali dipakai untuk tempat menginap tamu muktamar sufi. Mungkin ada antara 5 sampai 10 orang yang akan menginap di rumah kami. Kalau total, di tingkat ranting atau kelurahan kami, informasinya akan ada 100an tamu dari Lampung yang akan menginap," kata Sapali, Jumat (25/8/2023).

BACA JUGA:Multaqo Sufi Al Alamy Akan Digelar pada 29 Agustus–1 September 2023

"Tentunya, kami sangat senang mendapat kesempatan ini. Sangat banyak warga yang ingin rumahnya dipakai untuk tempat menginap para kiai. Ibaratnya rayahan (rebutan, red). Pada pengen ngalap berkah dari para kiai dan kegiatan muktamar," dia menambahkan.

Tak hanya menjamu dan menyediakan rumahnya untuk tempat pemondokan. Warga juga menyediakan segala kebutuhan konsumsi untuk para tamu.

Bahkan, mereka juga sekaligus menyediakan mobil lengkap sopirnya untuk mengantar kemanapun para peserta muktamar akan beraktivitas di Pekalongan. Termasuk antar jemput ke lokasi acara muktamar, mengikuti sidang-sidang komisi muktamar, maupun untuk ke lokasi lain di Pekalongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: