PCNU Kota Pekalongan Tekankan Pentingnya Kemandirian dan Kaderisasi

PCNU Kota Pekalongan Tekankan Pentingnya Kemandirian dan Kaderisasi

RAPAT PLENO - PCNU Kota Pekalongan menggelar Rapat Pleno IV dengan tema "Kemandirian Ekonomi, Verval MWC-Ranting dan Pengkaderan" di Gedung Aswaja, Kota Pekalongan pada Rabu malam (6/9/2023). -Wahyu Hidayat-

KOTA - Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan KH Romadhon Abdul Djalil menegaskan bahwa kemandirian dan kaderisasi memegang peranan penting untuk mencapai keberhasilan program yang telah dicanangkan melalui konferensi cabang (Konfercab) maupun musyawarah kerja cabang (Muskercab).

Kerja sama seluruh elemen NU dari tingkat Cabang hingga Anak Ranting juga diperlukan agar program-program dapat berjalan dan berhasil.

Hal ini disampaikan KH Romadhon, dalam acara Rapat Pleno IV PCNU Kota Pekalongan dengan tema "Kemandirian Ekonomi, Verval MWC-Ranting dan Pengkaderan" yang digelar di Gedung Aswaja, Kota Pekalongan pada Rabu malam (6/9/2023). 

Rapat pleno ini diikuti jajaran pengurus cabang, perwakilan pengurus lembaga, badan otonom, dan jajaran MWC hingga Ranting NU se-Kota Pekalongan.

"Semua harus bersama-sama satu irama agar seluruh program bisa dilaksanakan dengan baik, kata kuncinya yakni kemandirian," tegas Kiai Romadhon.

Kiai Romadhon menambahkan, selain soal kemandirian organisasi, yang harus diperhatikan adalah tentang kaderisasi. Kaderisasi ini menjadi syarat yang harus dipenuhi bagi kader yang memegang jabatan pengurus di semua tingkatan.

"Ini perlu saya tekankan karena berdasarkan data masih banyak di PCNU, MWC maupun ranting jajaran pengurus belum mengikuti kaderisasi sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perkumpulan," ucapnya.

Sementara, Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom menjelaskan, rapat pleno yang diperluas hingga ranting selain untuk menjelaskan berbagai kebijakan terkait kemandirian dan kaderisasi, juga perlu ada dukungan terkait rencana rehab Gedung Aswaja.

"Kemandirian yang ditekankan oleh Rais Kiai Romadhon adalah bagaimana kita bisa menggali dana untuk biaya rehab Gedung Aswaja yang memerlukan biaya kisaran Rp2,5 miliar dan ini butuh dukungan seluruh elemen NU di Kota Pekalongan," ungkapnya.

Menurutnya, selain soal rehab gedung, 9 program kerja utama yang telah dicanangkan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghimpun dana agar NU punya cukup uang.

"Rapat malam ini diperlukan kesepakatan bersama dan dukungan semuanya tentang kemandirian untuk membiayai seluruh program dari cabang hingga ranting-ranting," bebernya.

Menyinggung soal verifikasi dan validasi (verval) yang saat ini sedang berlangsung oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhtarom meminta kepada seluruh MWC dan Ranting NU bersiap menyediakan dokumen yang diperlukan agar semuanya berjalan dengan lancar.

"Kalau di Kota Pekalongan Isyaallah seluruh organ kepengurusan sudah berjalan dengan baik. Tinggal dokumen-dokumen yang diperlukan dipersiapkan sesuai petunjuk dan arahan dari PBNU," pungkasnya. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: