Transisi PAUD-SD, Guru Lakukan Observasi Langsung

Transisi PAUD-SD, Guru Lakukan Observasi Langsung

BELAJAR - Kegiatan belajar mengajar di kelas tenaga pendidik observasi lapangan dan siswa Paud.-Malekha-

PEKALONGAN - Setelah mengikuti kegiatan bimbingan teknis transisi PAUD-SD bagi guru fase A yang digelar oleh Dinas Pendidikan selama 4 hari, tenaga pendidik PAUD dan SD menindaklanjuti dengan melaksanakan observasi langsung antar lembaga pendidikan.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh guru SDN Medono 7 Kota Pekalongan ke KB Al-Falah Bendan, Senin (11/9/2023). Sumidarti, guru kelas 1 SDN Medono 7 Kota Pekalongan, mengatakan bahwa observasi ini merupakan langkah persiapan untuk menyongsong pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik SD fase awal. 

"Masa transisi ini bukan masa yang mudah bagi anak, karena terdapat beberapa perbedaan tuntutan belajar antara metode belajar di Taman Kanak-kanak dengan pendekatan belajar di Sekolah Dasar," ungkapnya. 

Namun, ia berharap dengan adanya kegiatan pertukaran guru, nantinya guru SD dapat mendampingi dan membimbing peserta didik dalam beradaptasi dan melakukan berbagai penyesuaian secara cepat dan tepat. 

“Mudah-mudahan kedepan lebih baik, bersama-sama kami bisa mempersiapkan semua tujuan yang ditargetkan oleh Dinas Pendidikan dan Kemendikbud Ristek, sehingga anak-anak kami nantinya tidak kaget dari PAUD ke SD, tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh,” katanya.

Sementara itu, Kepala KB Al-Falah Bendan Kota Pekalongan, Tri Yulianti menuturkan bahwa Kota Pekalongan menjadi kota di Jawa Tengah yang mengawali kegiatan pertukaran guru PAUD-SD yang dilaksanakan selama 6 hari. Ia menuturkan, selama 2 hari berupa kegiatan observasi, kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung mengajar oleh guru SD di PAUD dan guru PAUD di SD.

“Kegiatan ini merupakan pilot project Kota Pekalongan, setiap lembaga pendidikan saling bertukar guru dengan mengirimkan 1 tenaga pendidik, karena ini kegiatan perdana ini menjadi tantangan bagi kami tapi tidak dijadikan beban, memecahkan permasalahan yang di lapangan untuk menemukan solusi kedepan bagaimana apa yang harus dibentuk selanjutnya,” katanya.

Tri melanjutkan, berbeda dengan guru PAUD, untuk SD tidak ada guru pendamping. Karena itu, diharapkan guru SD bisa mengcover lebih optimal bagaimana menangani peserta didik yang memiliki karakter berbeda dengan metode pembelajaran yang menyenangkan. (mal) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: