Jerit Tangis Anak-Anak Warnai Khitanan Massal di Polres Pekalongan Kota

Jerit Tangis Anak-Anak Warnai Khitanan Massal di Polres Pekalongan Kota

KOTA - Sebanyak 69 anak mengikuti khitanan massal di mapolres Pekalongan Kota, Rabu (27/6) pagi. Kegiatan ini digelar Polres Pekalongan Kota bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam rangka HUT Bhayangkara ke-73 tahun 2019.

Sejumlah anak tengah menjalani proses khitan pada acara Khitanan Massal yang digelar di Mapolres Pekalongan Kota. (Wahyu Hidayat)

Selama kegiatan berlangsung, suasana di Mapolres Pekalongan Kota sedikit heboh. Pasalnya, beberapa anak yang akan dikhitan menangis dan berontak. Beberapa dari mereka bahkan ada yang berusaha kabur.

Sejumlah anggota Polres Pekalongan Kota, dokter dan perawat, serta para orang tua yang mendampingi harus bersusah payah menenangkan peserta khitan massal.

Sementara, beberapa anak lainnya dengan sabar menunggu antrean untuk dikhitan dengan duduk di kursi yang telah disediakan di depan mapolres setempat. Anak-anak ini juga mendapat hiburan musik dan badut.

Meski diwarnai jeritan tangis anak-anak, kegiatan khitan massal ini berjalan lancar.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandy Sitepu, melalui Wakapolres Kompol I Wayan Tudy Subawa, menjelaskan bahwa khitanan massal ini digelar dalam rangkaian memperingati HUT Bhayangkara ke-73.

"Ini juga sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang kurang mampu, terlebih sekitar 60 peserta khitan massal ini adalah anak yatim," ungkapnya, didampingi Panitia Khitan Massal, Kompol Agus Riyanto.

Ditambahkan I Wayan Tudy, kegiatan khitan massal ini juga sebagai bentuk kemitraan Polri dengan masyarakat dan IDI. Pihaknya berharap, ke depannya kegiatan semacam ini bisa terus rutin digelar dan pesertanya bertambah.

Wakapolres menambahkan, peserta khitan massal ini berasal dari Kota Pekalongan dan sekitarnya. Para peserta khitan massal ini tidak dipungut biaya alias gratis. Mereka bahkan mendapat hadiah berupa kopiah, baju koko, sendal, bingkisan, serta uang saku dari Kapolres, Bhayangkari, dan IDI.

Salah satu peserta khitan massal, Syauqi Robi (10), warga Pasirkratonkramat, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan mengaku ikut khitan massal ini karena disuruh sang kakek.

"Ikut karena disuruh simbah. Tadinya sempat takut, tetapi ternyata tidak sakit, kayak digigit semut," ungkap siswa yang sebentar lagi naik kelas 5 SD ini. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: