Mengenal Metode Diet Intermittent Fasting, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Mengenal Metode Diet Intermittent Fasting, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Mengatur waktu makan saat sedang menjalani metode diet intermittent fasting.-master1305/Freepik.com-

RADARPEKALONGAN - Yang perlu diperhatikan ketika menjalani metode diet intermittent fasting adalah keteraturan pola makan dan waktu makan setiap harinya.

Kamu bisa menjalani puasa saat diet ini dengan membuat patokan kapan waktu untuk makan, dan kapan waktu harus berhenti makan.

Untuk pembagian waktu makan dalam metode diet intermittent fasting cukup bervariasi. Dikutip dari Halodoc.com, ada 5 cara menerapkan metode diet intermittent fasting.

5 Cara Diet Intermittent Fasting

1. Puasa 12 jam sehari. Kamu bisa menentukan waktunya, misal mulai puasa dari pukul 20.00 wib, maka keesokan harinya kamu baru boleh mulai makan di jam 08.00 wib.

BACA JUGA:Turunkan Berat Badan secara Efektif! Ini Dia Jenis Diet Rendah Karbohidrat dan 3 Manfaatnya bagi Tubuh

BACA JUGA:Daftar Bahan Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Diet Rendah Karbohidrat, dan 3 Varian Menu yang Bisa Kamu Coba

2. Puasa 16 jam sehari. Dengan perbandingan waktu puasa dan waktu makan 16:8. Ada sedikit perbedaan waktu puasa, di mana untuk laki-laki 16 jam dan 14 jam bagi wanita dan waktu makan 8 jam perhari.

Saat menjalani puasa 16 jam sehari ini, biasanya waktu maksimal untuk makan adalah pukul 20.00 wib. Dan bisa mulai makan kembali di siang keesokan harinya.

3. Puasa 2 hari dalam seminggu. Dengan perbandingan 5:2, yaitu mengkonsumsi pola makan sehat dengan porsi yang standar selama 5 hari, dan melakukan defisit kalori selama 2 hari.

4. Puasa alternatif. Puasa alternatif ini terbilang cukup ekstrim, sehingga tidak direkomendasikan bagi diet pemula. Hal ini dikarenakan saat puasa alternatif kamu hanya akan mengkonsumsi 500 kalori setiap hari.

BACA JUGA:5 Cara Pakai Suncsreen yang Benar untuk Mengecilkan Pori-Pori dan Menghilangkan Flek Hitam, Atasi Penuaan Dini

5. Puasa 24 jam dalam seminggu atau eat-to-eat. Pada metode ini kamu akan mengambil waktu 1 sampai 2 hari untuk berpuasa 24 jam penuh, dan makan seperti biasa di hari lainnya. Metode diet eat-to-eat ini juga terbilang cukup ekstrem.

Perlu dipahami bahwa pada puasa yang dijalani saat program diet intermittent fasting, berbeda dengan konsep puasa di bulan Ramadan yang memiliki waktu pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: