Guru Honorer di Kabupaten Pekalongan Ngadu Dicurangi saat Seleksi PPPK, Viral di Medsos, Dindik Buka Suara

Guru Honorer di Kabupaten Pekalongan Ngadu Dicurangi saat Seleksi PPPK, Viral di Medsos, Dindik Buka Suara

Nur Azizah bersama tujuh peserta seleksi P3K tahun 2021 yang saat itu dinyatakan tidak lolos difasiltasi Pemkab Pekalongan mengadu langsung ke Kementerian di Jakarta.-Dok Dindik Kabupaten Pekalongan-

"Padahal yang bersangkutan itu ikut ke Jakarta. Dari delapan orang ini, yang tujuh mau mendaftar dan mengikuti administrasi untuk masuk seleksi P3K lagi di tahun 2022. Dan Bu Azizah ini ndak mau. Tujuh orang yang ikut Alhamdulillah sudah lolos P3K semuanya. Kecuali Bu Azizah tadi yang ndak mau ikut," ungkap dia.

Kholid yang dilantik menjadi kepala dinas pada tahun 2022 pun serius dengan persoalan yang dihadapi Azizah. Sebab, kata dia, perintah Bupati agar pelayanan publik untuk diprioritaskan. 

"Delapan orang ini kita antar ke Jakarta. Sehingga di tahun 2022 Alhamdulillah sesuai saran dari kementerian untuk mengikuti lagi tapi yang bersangkutan tidak mau untuk mendaftar sampai kepala dinasnya juga turun bantu, PGRI-nya, BKPSDM-nya sampai turun agar yang bersangkutan mau mendaftar di tahun 2022 tapi tetap ndak mau. Yang tujuh tadi ikut daftar dan lolos semua akhirnya," tandasnya. 

Kholid pun mengundang beberapa pegawai Dindik yang saat itu ikut mendampingi delapan orang itu ke Jakarta. Agar bisa menceritakan langsung kronologisnya saat itu. Bahkan, Eko Darmanto dari BKD ikut datang ke ruangan kepala Dindik untuk menceritakan secara langsung penjelasan dari kementerian kala itu. 

"Di tahun 2023 ini kita juga beri kesempatan lagi. BKPSDM mengalokasikan kembali formasi untuk guru mapel PPKn. Tapi tetap beliaunya ndak mau lagi. Sudah dibujuk melalui sekolah dan PGRI tetap ndak mau daftar. Kuota yang seharusnya untuk Bu Azizah ini akhirnya terbuka untuk pelamar kategori umum," katanya.

Ia pun menyayangkan persoalan ini diposting di media sosial tanpa ada konfirmasi ke Dinas Pendidikan. Sehingga informasi yang beredar luas di medsos tidak berimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: