Persekap Kabupaten Pekalongan Kalah di Kandang 0-3 Lawan PSIP Pemalang, Diwarnai Kericuhan Antar Suporter

Persekap Kabupaten Pekalongan Kalah di Kandang 0-3 Lawan PSIP Pemalang, Diwarnai Kericuhan Antar Suporter

Tim Persekap Kabupaten Pekalongan kalah di kandang dengan skor 0-3 saat melawan PSIP Pemalang pada laga kedua Liga 3 Jateng yang berlangsung di Stadion Widya Manggala Krida Kedungwuni, Rabu, 8 November 2023.-Dok Persekap-

KAJEN - Kesebelasan Persekap Kabupaten Pekalongan kalah dengan skor 0-3 dari PSIP Pemalang pada laga kedua Liga 3 Jateng yang berlangsung di Stadion Widya Manggala Krida Kedungwuni, Rabu, 8 November 2023. 

Namun sayang, kekalahan di kandang ini juga diwarnai insiden kericuhan antar suporter yang terjadi di luar stadion pasca pertandingan berakhir.

Tim PSIP Pemalang sejak awal langsung menyerang tim Persekap Kabupaten Pekalongan. Di awal pertandingan, Persekap Kabupaten Pekalongan kebobolan oleh Erwin Fardyiansyah pada menit kelima. 

Erwin kembali mencetak gol pada menit ke-21. Gol ketiga dilesakkan melalui kaki kanan Dedi P pada menit ke-76. PSIP Pemalang unggul dengan skor 3-0 hingga pertandingan usai.

Baca juga:Sudah Punya 26 Pemain, Persekap Agendakan Uji Coba

Pertandingan di dalam stadion berjalan lancar. Namun, setelah pertandingan usai, kericuhan terjadi antar suporter di luar stadion. Video kericuhan antar suporter bola ini pun viral di media sosial.

Ketua Askab PSSI Kabupaten Pekalongan Candra Saputra, dikonfirmasi Kamis, 9 November 2023, mengatakan, akan melakukan evaluasi pasca insiden kericuhan antar suporter tersebut. 

"Ini akan menjadi evaluasi kita semua terutama pihak panpel kenapa bisa terjadi kejadian tersebut. Tentunya dengan pihak keamanan nantinya juga akan berkoordinasi setelah ini akan memperketat," kata dia.

Candra mengatakan, hasil dari Match Coordination Meeting (MCM) itu disepakati bahwa suporter dari lawan tidak boleh away. Karena secara regulasi, katanya, itu tidak diperbolehkan.

Baca lagi:Jelang Liga 3, Persip Pekalongan Mulai Gelar Latihan

"Namun kita ketika menjual tiket kepada masyarakat mereka tidak menggunakan atribut. Lha ini yang menjadikan kemarin tidak terdeteksi karena mereka tidak menggunakan atribut pakaian mereka, sehingga kita tidak bisa mendeteksi itu suporter lawan atau penonton umum, sehingga panpel pun menjual tiket secara umum. Akhirnya yang terjadi ternyata banyak warga Pemalang yang datang menonton, sehingga terjadi gesekan setelah pertandingan," kata Candra. 

Menurutnya, sepanjang 90 menit pertandingan di dalam stadion tidak ada permasalahan. "Kebetulan saya menyaksikan, tidak ada permasalahan. Kejadian itu di luar stadion, ternyata ada gesekan. Entah siapa yang memulai ini kami sedang mencari informasi yang valid. Yang jelas ini untuk evaluasi bersama dan besok untuk lebih diperketat lagi ketika lawan Tegal dan Brebes," ungkapnya.

Kekalahan dengan PSIP Pemalang, kata dia, sudah diprediksi dari awal. Ia mengakui pemain Persekap masih kalah dengan para pemain PSIP Pemalang. Target PSIP Pemalang memang ke liga 2. Anggarannya pun jauh lebih besar dibandingkan Persekap.

"Dari awal dengan Pemalang karena target mereka liga dua, dan dia anggaran 20 kali lipat dari kita tentu dari skala permainan kita kalah. Karena pemain-pemain mereka sudah beda dengan kita. Kelasnya ada di atas kita. Memang di manajemen di awal pelatih juga sampaikan dengan Pemalang itu kita diprediksi kalah tapi kan kita tetap tidak boleh menyerah begitu saja. Tapi yang terjadi kita kalah di kandang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: