Ini Kisah yang Akan Terjadi Jika Nabi Adam Tidak Memakan Buah Khuldi: Benarkan Manusia akan di Surga Selamanya
Ini Kisah yang Akan Terjadi Jika Nabi Adam Tidak Memakan Buah Khuldi: Benarkan Manusia akan di Surga Selamanya -KamranAydinov / Freepik-
BACA JUGA: Belajar dari Kisah Sahabat Nabi yang Menginspirasi: Mengamalkan Sunah dan Bersedekah
Alasan Mengapa Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi
Seandainya Nabi Adam tidak termakan oleh godaan iblis dan memakan apa yang Allah SWT larang, Nabi Adam dan Siti Hawa akan tetap turun ke bumi.
Mengapa demikian? Hal ini sudah tertera dalam kitab suci Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 30, yang memiliki arti:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. " (QS. Al-Baqarah: 30)
Jika pun Adam dan Hawa tidak memakan buah khuldi dan tidak tergoda iblis untuk berbuat dosa, keduanya akan tetap diturunkan ke bumi.
Karena sejak awal, tidak ada skenario di mana manusia akan tetap tinggal di surga. Allah SWT menciptakan bumi/dunia sebagai tempat tinggal manusia, sebagai pemimpin di bumi.
Dari penggalan ayat itu, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa Nabi Adam diciptakan disurga, bukan diturunkan dari surga. Karena sudah kodrat manusia tinggal di dunia.
BACA JUGA: Pernah Hampir Menjadi Khalifah Pertama bersama Abu Bakar, Begini Kisah Sahabat Nabi yang Mengagumkan
Seandainya Nabi Adam Tidak Memakan Buah Khuldi dan Tidak Diturunkan ke Bumi
Skenario yang terjadi jika nabi adam tidak memakan buah khuldi dan tidak diturunkan ke bumi juga tidak ada yang tahu.
Sebuah prediksi mengatakan jika hal itu yang terjadi maka Nabi Adam tidak akan memiliki nafsu serta sifat manusia.
Dengan tergodanya Nabi Adam atas hasutan iblis, Nabi Adam membuktikan bahwa dirinya adalah manusia, dengan memiliki hawa nafsu, bisa berlaku salah, dan ingin merasa di hormati.
Syekh Mamduh menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari segumpal tanah (dari bawah), dan di dalamnya terdapat ruh yang luhur (dari atas). Barang siapa bisa menguasai ruh itu dan mengaturnya, dia akan ‘naik jabatan’ menjadi salah satu dari para malaikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: