Antara Fiksi dan Nyata, Cerita Nabi Musa yang Membelah Laut Merah Ternyata Ada Bukti Ilmiahnya!

Antara Fiksi dan Nyata, Cerita Nabi Musa yang Membelah Laut Merah Ternyata Ada Bukti Ilmiahnya!

Cerita Nabi Musa yang Membelah Laut Merah Ternyata Ada Bukti Ilmiahnya! -DesktopNexus.com-

 

Ada pun alasan mengapa laut ini disebut sebagai Laut Merah karena pegunungan yang mengelilingi laut ini miliki batu yang berwarna merah. 

Namun ada juga yang mengatakan bahwa karena air yang berada di laut ini memang merah akibat dari jumlah plankton Trichodesmium Erythraeum yang mendominasi ekosistem. 

Selain memiliki ekosistem yang unik, pergerakan angin di area ini pun unik dan kencang serta membingungkan. 

Mungkin hal ini yang menarik banyak ilmuan dan ahli fisika untuk mencari tahu kebenaran dari kisah dan cerita Nabi Musa yang membelah laut merah. 

BACA JUGA: Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa: Pertemuan antara Nabi yang Ditegur Allah SWT dan Nabi Pemilik Ilmu Terluas

Cerita Nabi Musa ini tertulis dalam Kitab Suci Al-Quran, yang mana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 50: 

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ 

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan." 

Sedangkan dalam Kitab Keluaran, atau Kitab Exodus, dituliskan firman Tuhan pada Kejadian 14:27-28, bahwa: 

14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.  

14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka. 

BACA JUGA: Kisah Singkat Nabi Musa, Dari Lahir Hingga Perjalanan Kenabiannya Melawan Firaun

Kisah ini diperkuat oleh temuan bangkai kereta kuda, roda-roda yang sudah berkarang, dan kerangka manusia di dasar Laut Merah yang diduga-duga adalah bangsa Mesir. 

Dan berdasarkan penelitian ilmiah, peristiwa pembelahan laut ini terjadi di sekitar wilayah Nuwaiba, Semenanjung Sinai, Mesir. 

Kedalaman laut di sekitar area ini mencapai rata-rata 800 meter ke arah Mesir, dan 900 meter ke arah Arab. Sementara jarak dari sisi Nuwaiba ke Arab di seberangnya berkisar 1800 meter. 

Diperkirakan waktu yang dibutuhkan Bani Israil (sekitar 600 ribu orang) untuk menyeberangi laut itu adalah sekitar 4 jam. 

BACA JUGA: Kisah Nabi Musa dan Mukjizatnya: Nabi yang Membelah Lautan untuk Menyelamatkan Umatnya dari Firaun

Saat dihitung menggunakan logika fisika, jika lama waktu yang dibutuhkan untuk menyeberangi laut itu sekitar 4 jam, maka dibutuhkan gaya tekanan (persatuan luas) sebesar 2,800,000 newton per meter persegi. 

Jika dibandingkan dengan kecepatan angin maka hal ini akan melebihi kecepatan angin saat terjadi badai kencang. Sekitar 108 Km/jam kecepatan angin sepanjang malam untuk ”membelah” laut berkedalaman 800 meter selama 4 jam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: