Industri dan UMKM Menggeliat, Pertumbuhan Ekonomi di Batang Capai 5.97 Persen

Industri dan UMKM Menggeliat, Pertumbuhan Ekonomi di Batang Capai 5.97 Persen

Konsultasi Publik Draf Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Batang tahun 2025-2045 di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Kamis (14/12/2023).-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyebut pertumbuhan ekonomi di Batang memiliki tren positif tiap tahunnya. Pada tahun 2022 lalu, pertumbuhan ekonomi di Batang mencapai 5.97 persen, jumlah ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi provinsi Jateng.

Hal ini disampaikan Lani membuka Konsultasi Publik Draf Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Batang tahun 2025-2045 di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Kamis (14/12/2023). Lani menyebut capaian ini turut didukung geliat UMKM di Batang dan adanya perkembangan industri di Kabupaten Batang. 

"Sektor utama yang harus terus kita tingkatkan adalah perekonomian. Pertumbuhan ekomoni Kabupaten Batang tahun 2022 baru mencapai 5,97 persen. Mudah-mudahan tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan, sebab banyaknya usaha UMKM yang menggeliat di Kabupaten Batang, hingga beberapa produk berhasil di ekspor. Ditambah lagi banyaknya perusahaan serta kawasan industri,” ujar Lani. 

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyampaikan, Forum Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Rancangan Awal RPJPD merupakan tahapan wajib yang harus dilakukan untuk penyempurnaan tahapan awal RPJPD, yang penyusunannya melibatkan semua unsur yang ada di Kabupaten Batang, seperti akademisi, organisasi masyarakat, mahasiswa, dan semua masyarakat.

“Penyusunan RPJPD tidak hanya mengambil isu berkembang di Kabupaten saja melainkan isu-isu nasional terkait literasi digital, tingkat kemiskinan, kualitas pendidikan, jaminan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

RPJPD yang kita susun harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dimana pemerintah Indonesia ingin mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Pada proses penyusunan RPJPD ini, saya minta semua pimpinan dan aparatur di OPD serta seluruh Stakeholders untuk Bekerja sama bukan sama-sama bekerja, berpikiran terbuka, mengedepankan pendekatan yang terintegrasi sehingga mampu mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur,” pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: