Doa Agar Tidak Malas dan Tidak Terlilit Utang Sesuai Sunnah
Ilustrasi berdoa.-Tangkapan layar freepik.com-
Baca juga:Inilah Doa Nabi Ibrahim Meminta Rezeki Setiap Hari, Amalkan Sekarang Juga!
Allah Ta'ala telah mencela orang yang ‘aajiz (lemah) dalam kitabnya,
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا عَبْدًا مَمْلُوكًا لَا يَقْدِرُ عَلَىٰ شَيْء
“Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatu pun.” (QS. An-Nahl: 75)
Sedangkan, Al-kasl bermakna kemalasan, dimana seorang hamba tidak bisa melakukan kebaikan padahal dalam keadaan punya kemampuan. Sifat ini adalah sifat tercela karena menjadikannya berat pada sesuatu yang seharusnya tidak sulit ia kerjakan, akhirnya ia tidak punya semangat melakukan kebaikan.
Dari sifat al-kasl, seseorang akhirnya melalaikan hal-hal yang bermanfaat terkait dunia dan akhiratnya. Allah Ta’ala telah mencela orang-orang munafik dengan sifat malasnya,
وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ
“Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas.” (QS. At-Taubah: 54).
Baca lagi:Rezekimu Seret, Utang Menggunung, Bisa Jadi Kalian Melupakan Ini Tiap Pagi serta Sore
Sementara Al-bukhl artinya pelit, dimana menghalangi seseorang dari berinfak terkait dengan kewajiban harta, seperti zakat, nafkah untuk keluarga, sampai pada melayani tamu. Ada juga terkait dengan kewajiban berupa ucapan seperti perintah bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan perintah menjawab salam.
Al-jubn artinya takut ketika perang dan takut berjihad di jalan Allah. Juga bisa maknanya, takut dalam menyuarakan kebenaran dalam amar makruf nahi mungkar, atau takut ketika berjuang melawan setan dan hawa nafsu.
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly hafizhahullah dalam Bahjah An-Nazhirin menyatakan bahwa al-jubn adalah enggan berbuat baik terkait dengan badan, sedangkan al-bukhl adalah enggan berbuat baik terkait dengan harta.
Al-harom bermakna usia senja yang kembali lagi pada ardzalil umur (usia yang hina). Keadaan ketika usia senja itu kekuatan sudah menurun, berpikir sudah semakin sulit (pikun), dan keadaan fisik lainnya yang semuanya membuat berat untuk beraktivitas. Keadaan al-harom ini kembali lagi seperti bocah ketika masih berada dalam gendongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: