Bagaimana Cara Berkeluh Kesah yang Diperbolehkan dalam Islam? Gus Baha Beri Penjelasan Tata Caranya

Bagaimana Cara Berkeluh Kesah yang Diperbolehkan dalam Islam? Gus Baha Beri Penjelasan Tata Caranya

Bagaimana Cara Berkeluh Kesah yang Diperbolehkan dalam Islam? Gus Baha Beri Penjelasan Tata Caranya --

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Mengeluh merupakan salah satu sifat dasar manusia. Dalam sebagian riwayat di Al-Quran, Allah menyebut manusia sebagai makhluk yang suka berkeluh kesah.

Sejatinya manusia tidak diperbolehkan berkeluh kesah itu mengartikan bahwa ia menyesal dengan takdir Allah.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, manusia merupakan hamba yang mempunyai banyak kelemahan. Sebaliknya Allah merupakan Tuhan yang Maha kuat.

Di dalam Al-Quran, Allah sudah menuntun kepada manusia tentang bagaimana caranya untuk berkeluh kesah yang benar.

Begitu juga dengan cerita masyhur yang diberikan oleh Gus Baha dalam salah satu ceramahnya yang diunggah kanal YouTube Santri Ngaji

Gus Baha menggambarkan tentang cerita 2 sufi alim yang berbeda kepribadian.

BACA JUGA:Lakukan Sholat Sunnah di 2 Waktu Ini, Pahalanya Sama dengan Sholat Tahajud serta Lailatul Qadar Kata Gus Baha

BACA JUGA:Stop Kebiasaan Tidur di Waktu Ini, Tidak Barokah Kata Gus Baha

Satu diantaranya bernama Abul Qasim Al-Junaidi yang merupakan sesorang yang senantiasa mengeluh bila ditimpa sakit. Sebaliknya yang satu lagi, bernama Nuruddin An-Nur adalah seseorang yang tidak sempat mengeluh walaupun juga sakit.

Pada sesuatu hari, Nuruddin An-Nur bertanya kenapa Abul Qasim Al-Junaidi sering mengeluh saat sakit, padahal itu sakit juga merupakan ketetapan serta kehendak Allah.

Nuruddin An-Nur berpikiran kalau harusnya smeuab kehendak serta takdir Allah dapat diterima secara lapang dada tanpa berkeluh kesah.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Abu Qasim Al-Junaidi menanggapi kalau dia memang sengaja mengeluh ketika sakit, karena ini ingin menunjukkan kalau dirinya merupakan manusia yang lemah kepada Allah SWT.

Gus Baha menerangkan maksud dari statment sufi tersebut adalah bukan mengeluh untuk menentang takdir melainkan mau menunjukkan kelemahannya kepada Allah SWT.

"Artinya tidak apa-apa kita mengeluh. Tetapi niatkan itu untuk menampakkan dhoif (kelemahan) mu bukan menampakkan berontakmu terhadap kehendak Allah SWT," jelas Kyai kelahiran Rembang ini sebagaimana dari akun YouTube @SantriNgaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: