Bisakah seorang Mualaf Mengikuti Perayaan Imlek? Ini Tanggapan Buya Yahya

Bisakah seorang Mualaf Mengikuti Perayaan Imlek? Ini Tanggapan Buya Yahya

Ini dai seorang mualaf mengikuti perayaan imlek, apakah diperbolehkan dalam islam? Ini tanggapan Buya Yahya --

RADARPEKALONGA.DISWAY.ID - Bisakah seorang mualaf mengikuti perayaan imlek? Ini tanggapan Buya Yahya dengan fenomena ini yang perlu kalian tahu.

Dalam kajian beliau pada saat itu Buya Yahya mendapatkan pertanyaan yang sangat yang istimewa dari seorang mualaf yang berasal dari etnis tionghoa. 

Ia bertanya kepada Buya bolehkan merayakan perayaan imlek bersama keluarganya yang dulu, karena ia menghormati saudara dan orang tuanya yang belum masuk islam. 

Lalu Buya menyampaikan jawabannya, mengenai fenomena pertanyaan ini. Tanggapan beliau untuk seorang yang mualaf yang akan bertemu dengan keluarganya yang masih imlek yaitu:

BACA JUGA :Hukum Pinjam Uang di Bank Konvensional, Bagaimana Tanggapan Buya Yahya

BACA JUGA :Penghalang Pintu Rezeki yang Membuat Pendapatanmu Seret? Lakukan Amalan Buya Yahya untuk Menghentikannya

1. Siapkan Diri Menjadi Orang yang Lebih Baik 

Kata Buya selagi mualaf harus lebih baik, santun, lembut, ramah, perhatiah kepada semua keluarga atau tetangga yang non muslism dari sebelum mualaf.

Dengan memperlihatkan kebaikan yang merubah perbuatannya sebelum menjadi mualaf, ini memperlihatkan perubahan kearah yang lebih baik.

Serta memperlihatkan bahwa islam memberikan dampak yang lebih baik dari perilaku dan bagi kebagiaan untuk setiap umatnya. Dengan berbagai kebahagian yang terpancar dari diri seorang mualaf tersebut. 

Tunjukan kepada semua keluarga, orang tua yang masih belum menjadi mualaf. Bahwa dengan perbedaan ini tidak menjadikan ia terpisahkan dan dikucilkan ditengah-tengah keluarga mereka.

Tentunya dengan datang ke keluarga dengan memperlihatkan maksud yang baik dan tidak menganggu ibadah merek dan keimanan yang merek mikili.

Kewajiban keadapa oramg tua juga tidak boleh ditinggalkan, namun jika urusan ibadah jangan sampai mengikutinya kembali, fokus dengan niat hanya untuk silaturrahmi.

Memperkuat keimanan untuk meyakini diri sendiri agar tidak terjerumus dalam kearah kemusrykan. Dengan itu semua yang dilakukan oleh seorang mualaf akan lebih terta dengan baik tanpa adanya goyahan iman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://youtu.be/rszt1hmvhj4?si=l7cgyd8rxrjb1gue