Kota Santri Menangkan Pengelolaan APBD Terbaik Katergori Kesejahteraan Outcome

Kota Santri Menangkan Pengelolaan APBD Terbaik Katergori Kesejahteraan Outcome

JAKARTA - Pemkab Pekalongan berhasil menorehkan prestasi lagi di level nasional. Kali ini giliran menerima penghargaan Indeks Kelola 2019 dari KataData Insight Center (KIC).

Dari 2 Kabupaten, Pemkab Pekalongan menjadi salah satu pemenang penghargaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) terbaik katergori Kesejahteraan Outcome.

Penghargaan tersebut diterima oleh Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (28/11/2019) malam.

Indeks Kelola merupakan metode penilaian yang mengukur keberhasilan suatu daerah dalam mengelola APBD, sehingga berdampak langsung pada masyarakat, baik bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan perekonomian.

Bupati Asip dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak dilantik menjadi Bupati pada 26 Juni 2016 yang lalu bersama Wakil Bupati Pekalongan, Arini Harimurti diberikan 2 mandat langsung oleh Gubernur Jawa Tengah. Pertama yaitu mengatasi rob di pesisir Pekalongan karena 10 km pantainya terkena rob dan yang kedua untuk mengatasi penurunan angka kemiskinan yang pada saat itu masih diatas jawa tengah.

"Untuk rob alhamdulillah sudah kita buatkan tanggul raksasa dan untuk angka kemiskinan sekarang sudah turun drastis sejak saya dilantik," ujarnya.

Untuk mengatasi kemiskinan sendiri Pemkab Pekalongan sudah menciptakan program inisiatif progresif dengan menciptakan laboratorium kemiskinan di 3 wilayah yang meliputi wilayah kemiskinan daerah perkotaan, kemiskinan daerah bawah dan kemiskinan deerah atas.

"Dengan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, sekarang angka kemiskinan kita dibawah Jawa Tengah, semula 12,96% turun menjadi 10,06%," ucapnya.

Dalam bidang pendidikan, Pemkab Pekalongan lewat program inisiatif progresif juga mendorong berdirinya 8 perguruan tinggi baru di Kabupaten Pekalongan yaitu 3 perguruan tinggi negeri dan 5 perguruan tinggi swasta. Berdirinya perguruan tinggi tersebut dipercaya bisa menjadi pemicu bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi kita pada tahun 2018 berada di angka 5,76% melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5,01% dan angka pertumbuhan ekonomi jawa tengah yakni 5,52%," tuturnya.

Hal lain yang juga diciptakan oleh Pemkab Pekalongan yakni menginisiasi lahirnya 20 destinasi wisata baru di Kabupaten Pekalongan karena masih mempunyai hutan alam yang masih tersisa di Pulau Jawa. Ada 25 ribu hektar yang merupakan hutan produksi dan 3 ribu hektar hutan lindung.

"Di hutan lindung inilah kita manfaatkan untuk mendorong lahirnya potensi daerah lewat anak muda yang memanfaatkan hutan tersebut baik untuk wisata alamnya maupun untuk hasil buminya," pungkasnya.

Dalam mewujudkan kesejahteraan, Pemkab Pekalongan juga menumbuhkan iklim investasi yaitu dengan melakukan deregulasi dengan memberikan kemudahan dan menjaga iklim kondusifitas.

"Kabupaten Pekalongan itu aman dan kondusif sehingga dalam waktu dengan banyak investor yang akan datang, sekarang masih dalam tahap perizinan dan penataan lahan sambil menunggu perda tata ruang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: