Ternyata Begini Cara Belajar Anak Laki-Laki! Tips Parenting dr Aisah Dahlan dalam Mendidik Anak Laki-Laki

Ternyata Begini Cara Belajar Anak Laki-Laki! Tips Parenting dr Aisah Dahlan dalam Mendidik Anak Laki-Laki

Mengetahui cara belajar anak laki-laki menurut dr Aisah Dahlan.-draisahdahlan/ ig-

Keunggulan visual pada anak laki-laki ini disebabkan adanya, perkembangan otak kanan anak yang lebih cepat dibandingkan otak sebelah kiri. Hal ini juga bisa dilihat dan diukur secara fisik dari anatomi, volume dan berat otak.

Pada anak perempuan sejak kecil ukuran otak kanan dan otak kirinya sudah seimbang dan sama besarnya. Sedangkan anak laki-laki otak kanannya yang lebih dominan berkembang.

Fungsi Otak Kanan yang Dominan pada Anak Laki-Laki

Pada anak laki-laki, cenderung dominan menggunakan bagian otak kanannya. Adapun otak kanan disebutkan oleh dr Aisah adalah otak kreatif, otak imajinasi, otak warna, otak ide, otak teknologi, otak bermain, dan otak irama. Jadi semua fungsi tersebut lebih dominan dan berkembang pada anak laki-laki.

"Maka jika anak laki-laki senang main, itu berarti laki-laki banget." 

Sedangkan otak kiri adalah otak analisa, otak berpikir, otak bicara, otak hitung-hitungan, otak disiplin, otak teratur, otak syair, yang pada laki-laki belum terlalu berkembang seperti pda otak kanannya.

BACA JUGA:Tips Parenting dr Aisah Dahlan dalam Menanamkan Pola Asuh yang Baik untuk Anak, Jangan sampai Keliru!

BACA JUGA:Sudahkah Menjadi Contoh yang Baik untuk Anak? Begini Tips Parenting dr Aisah Dahlan untuk Para Orang Tua

"Anak laki-laki dari 0-6 yahun, otak kanannya lebih dominan. Artinya anak laki-laki akan lebih banyak bermain." kata dr Aisah.

Barulah saat anak laki- laki masuk usia 18 tahun, otak kanan dan otak kirinya akan berfungsi lebih seimbang.

Namun jangan langsung berpikiran anak laki-laki bisanya hanya main, karena aktivitas bermain bagi anak laki-laki adalah sekaligus sarana untuk belajar. Jadi tidak perlu selalu berprasangka negatif pada permainan para anak laki-laki kita.

Dari pada terlalu banayak melarang, atau marah-marah yang akan membekas pada anak saat dia sering bermain, orang tua diharap bisa selalu menjadi pendamping bagi anak.

Dampingi dan arahkan anak dalam setiap jenis permainan yang ia lakukan. Masukkan nasehat dan hubungkan dengan sesuatu yang positif sehingga anak akan lebih banyak belajar dari pendampingan orang tua saat mereka bermain.

Misal saat di dalam ruangan bisa diberikan permainan lego, susun balok, dan sejenisnya. Ini akan melatih kreatifitas anak dalam memecahkan masalah.

Jadi bermain bisa menjadi sarana belajar anak yang menyenangkan bagi anak, dan efektif bagi para orang tua dalam mendidik anak, khususnya anak laki-laki.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: