Di Hadapan DPRD Kabupaten Pekalongan, Korban Banjir Bandang Menangis dan Mengaku Alami Trauma Mendalam

Di Hadapan DPRD Kabupaten Pekalongan, Korban Banjir Bandang Menangis dan Mengaku Alami Trauma Mendalam

DPRD Kabupaten Pekalongan mengundang perwakilan korban banjir bandang Wangandowo untuk mengetahui kejadian dan dampak yang ditimbulkan.-Hadi Waluyo-

Afrudin menyatakan, tali asih dari perusahaan belum sepenuhnya warga menerimanya. Sebab, masih ada warga yang dirawat di rumah sakit dan ada yang mengungsi. Ia pun mengatakan, selain kerugian yang sudah diinventarisir oleh pemkab dan perusahaan, ada yang belum terdata. Yaitu hilangnya atau rusaknya dokumen kependudukanb dan dokumen-dokumen penting lainnya milik warga seperti KTP, KK, ijazah, sertifikat dan lainnya.

Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun mengatakan, pemulihan pasca bencana harus segera dilakukan. Bukan hanya pemulihan kerusakan materiil, namun juga dampak psikis yang dialami korban banjir.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Sumar Rosul. Menurutnya, aktivitas warga saat ini lumpuh. Padahal, kemarin anak-anak ujian sekolah. "Rumah kebutuhan yang harus segera ditangani. Jangan menunggu Lebaran. Antisipasi agar kejadian berikutnya tidak terjadi lagi harus dilakukan. Tidak hanya untuk warga Dukuh Sabrang Desa Wangandowo, di wilayah lain seperti Desa Sampih juga harus diwaspadai," ungkapnya. 

Humas PT HAI Alex Rahman menyatakan, pihak perusahaan akan bertanggung jawab atas musibah itu. Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pemulihan paska bencana tersebut. "Untuk trauma healing, kami akan menggandeng TNI," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: