Bukan Soal Bupati Impor atau Bupati Lokal, Masyarakat Batang Diajak Kritisi Kebijakan Pasca Pilkada

Diskusi Publik bertajuk "Membaca Batang Lima Tahun ke Depan" yang digelar di Ngleses Coffee Bandar, Minggu 12 Mei 2024. -IST-IST
BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Isu terkait penolakan Bupati Impor dan memilih Bupati Lokal tengah berkembang di masyarakat BATANG jelang Pilkada. Hal ini pun turut menyedot atensi masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Melihat fenomena ini, Komunitas Kawal Pilkada Batang mendorong agar publik tidak hanya terlibat saat Pilkada, tetapi juga perlu mengawal agenda kebijakan pasca-Pilkada.
Hal ini diwujudkan dalam Diskusi Publik bertajuk "Membaca Batang Lima Tahun ke Depan" yang digelar di Ngleses Coffee Bandar, Minggu 12 Mei 2024. Diskusi tersebut diadakan sebagai ikhtiar untuk mendorong partisipasi publik secara bermakna dalam proses pembangunan daerah.
“Sampai hari ini, diskusi soal Pilkada Batang 2024 hanya berkutat pada soal ‘Bupati Impor’ atau ‘Bupati Lokal’. Sementara di sisi lain, isu seperti politik kebijakan Batang ke depan tidak mendapat ruang diskusi yang memadai,” ujar Perwakilan Kawal Pilkada, Muhammad Fajar Sodik.
Kegiatan ini diikuti sekitar 30 orang dari berbagai kalangan, mulai dari perwakilan mahasiswa, organisasi kepemudaan, serikat pekerja, suporter bola, aktivis perempuan, dan pegiat media.
BACA JUGA:DPC PKB Batang Tetapkan Fauzi Fallas Sebagai Calon Bupati Batang Pada Pilkada 2024
"Para peserta sepakat bahwa agenda kebijakan Kabupaten Batang ke depan juga perlu dikawal,” tegasnya.
Salah satu pemantik diskusi, Hazmi Al Faqih menyoroti persoalan lingkungan dan ketenagakerjaan di Kabupaten Batang. Menurut Hazmi, adanya kawasan industri harus dibarengi dengan kebijakan yang berpihak pada lingkungan dan tenaga kerja.
“Soal tenaga kerja misalnya, perlu ada perlindungan tenaga kerja lokal dalam bentuk Perda (Peraturan Daerah). Tetapi sebetulnya Perda saja tidak cukup, melainkan harus ada political will dari pemerintah daerah,” tegas Hazmi.
BACA JUGA:Senter, Rumor Wihaji-Kaesang Maju di Pilkada Batang
Selain isu lingkungan dan tenaga kerja, isu pendidikan dan sumber daya manusia juga disorot dalam diskusi itu. Perwakilan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia (Forkombi), Ahmad Soleh menyatakan pemimpin Batang ke depan harus punya komitmen untuk memajukan pendidikan dan SDM di Kabupaten Batang.
“Komitmen pemerintah pada pendidikan dan SDM harus ditunjukkan melalui dukungan penganggaran, misalnya mengenai beasiswa pendidikan yang hari ini sudah ada, itu harus ditingkatkan,” kata Ahmad Soleh.
BACA JUGA:Jelang Pilkada Kabupaten Batang, Muncul Spanduk Penolakan Terhadap Calon Bupati Impor
Tak hanya itu, isu perlindungan perempuan dan anak juga mengemuka dalam forum diskusi. Salah satu aktivis perempuan yang hadir, Septy Aisah, mendorong keberpihakan pemerintah ke depan dalam memastikan perlindungan perempuan dan anak di Batang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar pekalongan