Mirisnya Pekerja PT Dupantex, 25 Tahun Bekerja, Di-PHK di Usia Tua, Anak-anak Masih Kecil

Mirisnya Pekerja PT Dupantex, 25 Tahun Bekerja, Di-PHK di Usia Tua, Anak-anak Masih Kecil

Buruh PT Dupantex saat memperjuangkan hak-haknya paska di-PHK.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Sulastri (49) dan ratusan korban PHK PT Dupantex tampak semangat memberi dukungan pengurus SPN untuk memperjuangkan nasib mereka di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pekalongan, Jumat, 14 Juni 2024.

Massa buruh datang ke Dinas Nakertrans dengan naik motor dan menyewa beberapa angkutan umum. Buruh ini ada dari Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Batang. 

Usia mereka sebagian besar tampak tak muda lagi. Kebanyakan emak-emak. Tak sedikit yang membawa anaknya yang masih kecil. Itu dilakukan demi memperjuangkan hak-haknya paska menjadi korban PHK PT Dupantex.

Sulastri menuturkan, pabrik sudah ditutup sejak tanggal 6 Juni 2024. Harapan, uang pesangon keluar, termasuk hak-hak lainnya yang belum diberikan oleh pihak perusahaan.

"Uang-uang yang belum keluar seperti kekurangan THR dan gaji yang belum dibayarkan bisa dibayarkan," ucap dia. 

Baca juga:Pekerja PT Dupantex Tuntut Hak-haknya Dipenuhi Paska Pabrik Tutup, Inilah 8 Tuntutannya

"Gaji selama tiga bulan belum dibayarkan. Sama sekali gaji belum dibayarkan selama tiga bulan itu, gajinya sesuai UMK," lanjut dia.

Sulastri mengaku sudah bekerja di PT Dupantex selama 25 tahun. Sejak usianya sekitar 20 tahun. Pabrik itu berdiri sekitar tahun 1991. 

"Ada juga yang sudah bekerja selama 30 tahun. Rata-rata sudah di atas 20 tahun masa kerjanya," kata dia.

Menurutnya, kondisi perusahaan mulai sulit paska pandemi Covid-19. "Kondisi mulai parah sejak Covid," ujar dia.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, ia mengaku akan menggunakan uang pesangon untuk modal usaha, apakah berjualan atau apapun yang bisa dilakukannya nanti.

"Mpun sepuh, kerja di pabrik lainnya akan sulit. Paling di rumah. Jika pesangon nanti cair bisa buat modal usaha," kata dia.

Baca lagi:33 Tahun Berdiri, Pabrik Tekstil PT Dupantek di Pekalongan Akhirnya Tumbang, Inilah Penyebabnya

Dikatakan, dirinya harus tetap membantu suaminya mencari nafkah karena pekerjaan suaminya hanya tukang batu. "Anak-anak juga masih kecil," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: