Upaya Wujudkan Kampung Rajut Pekalongan, Owner Cavera Crochet Aktif Berdayakan Perempuan

Upaya Wujudkan Kampung Rajut Pekalongan, Owner Cavera Crochet Aktif Berdayakan Perempuan

Rajutan- Nampak Vera owner Kavera Crochet dengan kreasi rajutannya.-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi

BACA JUGA:Semarak Sambut Kemerdekaan, Ramayana Pekalongan Bakal Gelar Aneka Lomba Menarik

Dari segi harga, kreasi harga rajutan itu memang dijual lebih mahal karena handmade. "Bisa dibilang, kalau produk mesin tambah banyak pesan tambah, beda dengan rajut mau berapapun harga akan tetap sama karena tenaga yang mengerjakan manusia sama. Mesin sekali produksi bisa saja menghasilkan puluhan picis, kalau rajut harus dibikin satu per satu,” sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa rajutan punya pasar tersendiri, oleh sebab itu Vera mengajak masyarakat untuk tidak khawatir menggeluti dunia rajut ini. 

BACA JUGA:Paskibraka Kabupaten Pekalongan Diingatkan untuk Tak Tergoda Judi Online

"Sekarang itu ada masyarakat yang lebih suka branded karena lebih kekinian padahal handmade itu unik karena 1 model hanya diproduksi 1 picis, tapi ternyata saat ini banyak juga masyarakat yang lebih memilih tas handmade ketimbang barang branded," jelasnya.

Sejauh ini untuk kreasi rajutan buatan Vera yang dijual lewat store dan online, dengan harga kisaran Rp 100 ribuan bahkan jutaan. "Pemasaran lewat online dan store, beberapa hotel di Kota Pekalongan juga ikut mendisplay hasil rajutan kami,” kata dia.

BACA JUGA:7'Seas Lounge, Tempat Nongkrong Nyaman di Hotel Marlin Pekalongan

Lebih lanjut, Vera mengaku akan terus membulatkan niat dan berjalan untuk mewujudkan kampung rajut di Kota Pekalongan ini. “Saya niat dan jalan, apakah akan terwujud atau tidak Allah yang menentukan, sambil jalan menuju biar warga terimbas baik, biar maju bareng. Rajutan ini tidak bisa pribadi harus tim biar cepat,” tandasnya. (Ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: