Tempatkan Tiga Posko Pantau Ketat Pemudik

Tempatkan Tiga Posko Pantau Ketat Pemudik

*Cegah Penyebaran Virus Corona (Covid-19)

Ferinando Rad Bonay
Kepala Dinas Kesehatan Kendal

KENDAL - Guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) hingga pelosok desa-desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Tim Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melakukan pemantauan ketat bagi pemudik dengan menempatkan tiga posko pantau pemudik. Posko pantauan itu berada di tiga yang menjadi prioritas petugas melakukan pemantauan, yaitu Terminal Boja, Bundaran Sukorejo dan Stasiun Kereta Api Weleri.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, posko pantau di Terminal Boja guna memantau masyarakat dari arah timur dan selatan, Bundaran Sukorejo, dan Stasiun Kereta Api di Weleri. Setiap posko pantau ditugaskan minimal tiga tenaga medis dan tenaga pembantu lainnya. Petugas akan mendata para pemudik, melakukan pengecekan kesehatan seperti cek suhu tubuh hingga menyarankan pengobatan lebih lanjut jika ditemukan ada yang sakit.

"Pemantauan pemudik oleh petugas medis bersama instansi. Petugas dibekali alat pengecekan suhu tubuh dan alat kesehatan lain. Apabila ada yang dicurigai akan dilakukan imbauan khusus dan pendampingan oleh petugas puskesmas," katanya, kemarin.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha mengungkapkan, pemantauan pemudik oleh tim gugus penanganan Covid-19 sudah dilakukan sejak 1-2 bulan terakhir. Tim gugus menggandeng tenaga pendamping tiap desa melakukan pendataan warga yang mudik.

"Dari hasil pendataan, sementara sudah tercatat lebih 2.400 pemudik," ungkapnya.

Dijelaskan, dalam pantauan itu petugas melakukan pengecekan kesehatan dan pendataan baik saat perjalanan menuju rumah maupun paska sampai di rumah.

Bahkan pihaknya juga sudah menyampaikan kepada ketua paguyuban di luar kota untuk selalu berkordinasi. Karena tidak bisa menolak pemudik yang dipulangkan dari perantauan.

"Misal dari Malaysia dipulangkan kita gak bisa nolak. Ada juga lewat jalur laut maupun darat seperti jalur tol ataupun melalui jalur udara," jelasnya.

Ditambahkan, semua pemudik tetap dalam pantauan petugas kesehatan. Sebagian berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP), dan kebanyakan masuk sebagai Pelaku Perjalan Daerah Terjangkit (PPDT) pulang dan tiba di Kendal yang dipantau. Tim medis tingkat puskesmas bersama Dinkes Kendal juga melakukan imbauan dan penyuluhan bagi pemudik untuk mengisolasi diri.

"Kita upayakan terdata semaksimal mungkin. Kita imbau untuk mengisolasi mandiri dan mengecek kesehatan rutin," pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: