Hidup Tanpa Uang, Pasutri ini Cuma Memanfaatkan Pekarangan Rumah untuk Swasembada Pangan

Hidup Tanpa Uang, Pasutri ini Cuma Memanfaatkan Pekarangan Rumah untuk Swasembada Pangan

pekarangan rumah untuk swasembada pangan-Pecah telur-YouTube

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Ide memanfaatkan pekarangan rumah untuk swasembada pangan masih jarang barangkali masih jarang dilakukan, padahal bisa sangat menguntungkan.

Seperti yang dilakoni sepasang suami istri dari Klaten sukses membangun Yoso Farm Homestead. Konsep bertani dan beternak di pekarangan rumah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan skill dan pengalaman merawat tanaman, pasutri ini sukses memanfaatkan pekarangan rumah untuk swasembada pangan. 

BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah di Kota Pekalongan, Sebanyak 200 Paket Sembako Ludes Diserbu

BACA JUGA:Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Terima Dua Penghargaan Bapanas Award

Dengan gigih dan berani, gagasan itu pun digarap selepas nikah. Swasembada pangan dari rumah pun bisa terwujud.

Pengalaman Mengurus Taman dan Seorang Petani

Nurul Widiawati mulanya adalah seorang pekerja luar negeri di Brunei Darussalam. Disana dia bekerja merawat taman kota melansir dari youtube Pecah Telur

Di tengah pekerjaannya yang dielu-elukan tersebut, dia malah merasa kurang puas karena ada suatu yang kurang. Merawat tanaman tapi menggunakan pestisida yang merusak kesuburan tanah.

AKhirnya dia kembali ke rumah dan meninggalkan pekerjaan sebagai penyiram tanaman yang bayarannya tak sedikit.

Kembalilah ke rumah dan ingin membangun pertanian ramah lingkungan. Maka, ketemulah sang suami yang seorang petani.

BACA JUGA:Peluang Membuka Lapangan Kerja, Pemkot Pekalongan Gelar Pelatihan Kerajinan Rajut dan Boga

BACA JUGA:Minimnya Kreatifitas di Lapangan Tengah Menjadi PR untuk Indra Sjafri dalam Menatap Laga Selanjutnya

Dari sinilah ide Nurul bisa diwujudukan, yaitu swasembada pangan dari rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: