Puslitkes LPPM Undip dan Unicef Indonesia Monitoring Intensif Penerapan AMPSR di RSUD Kraton Pekalongan

Puslitkes LPPM Undip dan Unicef Indonesia Monitoring Intensif Penerapan AMPSR di RSUD Kraton Pekalongan

Puslitkes LPPM Undip dan Unicef Indonesia monitoring intensif penerapan AMPSR di RSUD Kraton Pekalongan-ISTIMEWA-

RADARPEKALONGAN.CO.ID – Pusat Penelitian Kesehatan LPPM Undip bekerja sama dengan Unicef Indonesia mendukung upaya untuk memperkuat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sistem AMPSR.

Data dari MPDN menjadi acuan utama dalam proses evaluasi ini untuk memastikan kesesuaian implementasi dengan standar yang telah ditetapkan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di beberapa daerah.

Audit Maternal Perinatal Surveilans Respons (AMP-SR) merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons kematian ibu dan perinatal.

Tujuan dari audit ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian tersebut, sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

"Penerapan AMPSR ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kasus kematian ibu dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat. Data MPDN memberikan dasar yang kuat untuk melakukan evaluasi, sehingga kami dapat mengidentifikasi pola masalah yang berulang dan melakukan intervensi yang lebih efektif," ujar PIC program AMPSR Puslitkes LPPM Undip, Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes.

BACA JUGA:Puslitkes LPPM Undip dan Unicef Indonesia Dampingi Cara Analisis Data: Tekan AKI dan AKB Kabupaten Pekalongan

Dalam proses monitoring ini, data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) menjadi acuan utama. Data MPDN memberikan gambaran rinci tentang insiden kematian ibu dan bayi, serta faktor-faktor yang menyertainya.

Data ini kemudian digunakan untuk melakukan audit medis, identifikasi kelemahan dalam sistem pelayanan kesehatan, serta merumuskan rekomendasi untuk perbaikan.

Wadir Pelayanan RSUD Kraton, dr. Budi Darmoyo, menambahkan, pihaknya berharap melalui proses monev ini dapat terus meningkatkan pelayanan terbaik bagi pasien.

“Kami berharap melalui proses monitoring dan evaluasi ini, kami dapat terus meningkatkan kualitas layanan kami dan memberikan yang terbaik bagi pasien. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keberlangsungan penerapan AMPSR di rumah sakit kami,” harapnya.

Diharapkan dengan adanya monitoring intensif ini, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dapat lebih responsif dalam menangani kasus-kasus kritis yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan bayi.

Selain itu, adanya audit yang berbasis data MPDN juga diharapkan dapat mendorong perbaikan sistem kesehatan secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan aman bagi masyarakat.(adv)

Penulis:Tutut Okta Hardiyanti, SKM

(Junior Project Manager Program Kerjasama LPPM Undip-Unicef) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: