Memasuki Musim Penghujan, Masyarakat Harus Mengetahui Mitigasi Bencana

Memasuki Musim Penghujan, Masyarakat Harus Mengetahui Mitigasi Bencana

*PMI Beri Bantuan Rumah Rusak dan Rehab RTLH

Warga bersama anggota PMI dan personil kepolisian bahu-membahu melakukan rehab rumah tidak layak huni. (dok istimewa)

BATANG - Sebanyak 26 rumah yang rusak akibat bencana, telah mendapat bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang di tahun ini. Selain itu, 16 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga telah direhab.

"Khusus untuk puluhan rumah rusak akibat bencana alam seperti kebakaran, angin kencang dan sebab lainnya, bantuan yang kami salurkan berupa uang tunai dan sembako," ujar Ketua PMI Batang, Achmad Taufiq melalui Kepala Markas Kusnadi, selepas memberikan bantuan rumah roboh akibat tertimpa pohon petai di Desa Pesalakan, Kecamatan Bandar, Rabu (6/11/19).

Kusnadi menuturkan untuk bantuan rehab RTLH memang khusus diberikan kepada warga tidak mampu, yang mana rumah bakal dipugar secara keseluruhan. Tahun ini ditargetkan 30 RTLH dapat diselesaikan. Sedangkan rumah yang rusak akibat bencana, PMI Batang tidak memiliki batasan jumlah.

Pihaknya menegaskan, semaksimal mungkin akan terus hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan. "PMI Batang tidak hanya datang menolong dengan memberikan bantuan, namun selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar memiliki kesadaran mitigasi bencana," jelas Kusnadi.

Kusnadi menjelaskan, mitigasi bencana perlu diketahui masyarakat Batang, apalagi saat ini memasuki musim penghujan. Ancaman bencana banjir, angin kencang, longsor dan sebagainya, wajib diwaspadai oleh seluruh masyarakat.

Dia mencontohkan kejadian yang dialami oleh Sunarto, warga Desa Pesalakan Bandar yang rumahnya roboh tertimpa pohon Petai. Beruntung tidak ada korban jiwa, meskipun rumah rusak dan merugi hingga Rp. 20 juta.

Karena itulah, jika setiap warga memiliki kesadaran mitigasi bencana, maka dia akan mengamati lingkungan sekitarnya. Semisal saja dengan menyadari ancaman bencana sedini mungkin,seperti keberadaan pohon besar, tebing, saluran air, dan lainnya. Kemudian mengambil langkah-langkah pencegahan agar mengurangi risikonya.

"Jika memiliki kesadaran tersebut, harapannya kejadian bencana tidak sampai memakan korban jiwa maupun materi," terang kusnadi.

Sedangkan Kasi Perlengkapan Markas PMI Batang Maman Eko, mengatakan menjelang musim hujan ini PMI Batang telah mempersiapkan diri dan berbenah, baik dalam segi peralatan maupun logistik. Diantaranya menyiapkan perahu karet, peralatan P3K dan ambulan. "Tentu kesiapan dari PMI ini juga harus di dukung dari seluruh warga Batang," tandasnya. (red/hpb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: