6 Korban Perang Batu di Depan KPU Lapor Polisi, Dikawal Sejumlah Ormas di Kabupaten Pekalongan

6 Korban Perang Batu di Depan KPU Lapor Polisi, Dikawal Sejumlah Ormas di Kabupaten Pekalongan

Tim sukses paslon Fadia-Sukirman, Ruben R Prabu Faza, didampingi sejumlah ormas, beri keterangan ke wartawan saat mendampingi korban perang batu ke Mapolres Pekalongan, Sabtu, 28 September 2024.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Enam simpatisan paslon Fadia Arafiq-Sukirman melapor ke Polres Pekalongan, Sabtu sore, 28 September 2024.

Mereka menjadi korban perang batu saat pengambilan nomor urut paslon bupati dan wakil bupati Pekalongan di KPU Kabupaten Pekalongan pada Senin, 23 September 2024.

Korban kericuhan di depan KPU Kabupaten Pekalongan ini dikawal sejumlah ormas saat melapor di Mapolres Pekalongan.

Beberapa ormas yang mendampingi para korban ini diantaranya dari Linduaji, Pemuda Pancasila (PP), Probojoyo, Bolone Mase, Grib, dan Bapera Kabupaten Pekalongan.

Tim Sukses Fadia-Sukirman, Ruben R Prabu Faza, menyatakan, dirinya bersama dengan sejumlah ormas seperti Linduaji, PP, Probojoyo, Bolone Mase, Grib, dan Bapera datang ke Polres Pekalongan untuk mendampingi korban kericuhan di depan KPU untuk melapor ke Polres Pekalongan. 

Baca juga:Simpatisan Korban Kericuhan di Depan KPU Kabupaten Pekalongan Lapor Polisi, 2 Anggota DPRD Dipolisikan

"Dari kawan-kawan kita kemarin terkena lemparan batu. Ada enam orang yang kita dampingi untuk melapor. Korban bervariasi kenanya, ada yang di wajah, kepala, bibir, dan punggung," kata dia. 

Disinggung apakah laporan ini untuk membalas kubu sebelah yang sebelumnya sudah melaporkan ke Polres Pekalongan, Ruben menampiknya.

"Bukan seperti itu (membalas laporan pihak lain, red)," ujar dia.

Menurutnya, pelaporan itu memang sudah diagendakan. "Kalau kemarin ada korban yang melapor, masyarakat biar tahu juga bahwa kami juga banyak yang menjadi korban," tandasnya. 

Ia berharap, polisi bisa mengidentifikasi pelaku-pelaku yang melakukan kekerasan terhadap para korban tersebut. "Kami juga menuntut keadilan," ujar Ruben.

Sementara itu, Ketua Bolone Mase Kabupaten Pekalongan, Aap Pratama, mengatakan, pihaknya bersama sejumlah ormas lainnya mendampingi pelaporan ini agar segera diproses oleh kepolisian. 

"Kita semua menahan diri biar nanti Pilkada ini tetap aman, damai, dan lancar. Kita tetap berharap Pilkada di Kabupaten Pekalongan ini tetap aman, damai dan lancar," kata dia.

Disebutkan, kericuhan itu berawal adanya pelemparan bambu ke paslon Fadia. Saat itu, ada pula pelemparan batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: