Pengalaman di Makam Ki Ageng Makukuhan Kawah Gunung Sumbing, Tradisi Petani Tembakau
Makam Ki Ageng Makukuhan di dekat Kawah Gunung Sumbing-Aghistna Muhammad-
Oleh karena jasa-jasanya itu, masyarakat yang kami temui di jalur pendakian ini rutin naik ke Gunung Sumbing dan berziarah ke makam Ki Ageng Makukuhan setiap waktu panen tiba.
BACA JUGA:Mengenal Syekh Syamsuddin Pemalang, Kisah Awal Makamnya Dikenali dan Diziarahi
BACA JUGA:Menilik Petilasan Syekh Siti Jenar di Pekalongan, Tokoh Sufi Kontroversial Era Walisongo
Beruntunglah kami yang saat itu memutuskan mendaki ke Gunung Sumbing via Banaran plus bertepatan dengan musim panen tembakau tiba.
Kami jadi tahu adanya tradisi masyarakat tersebut, sekaligus melihat langsung bagaimana masyarakat sangat menghormati Ki Ageng Makukuhan sebagai ulama yang juga ahli pertanian.
Siapa Ki Ageng Makukuhan?
Siapa sebenarnya Ki Ageng Makukuhan sampai begitu disegani oleh masyarakat Temanggung dan sekitarnya? Mari sedikit mengenal riwayat hidup beliau.
Menurut beberapa sumber, Ki Ageng Makukuhan adalah santri dari Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus, kepada para beliau Ki Ageng belajar ilmu agama, bercocok tanam, dan ilmu kanuragan.
BACA JUGA:Sudah Meninggal tapi Menemui Orang, Di Pekalongan Ada Wali yang Hidup di Atas Pohon Kelapa
Setelah mendapat ilmu yang cukup, Ki Ageng diperintah para gurunya tersebut untuk menyebarkan agama Islam dan bercocok tanam di sekitar Temanggung.
Ki Ageng Makukuhan pun berdakwah dengan menggunakan media pertanian sebagai pendekatannya, beliau mulai memperkenalkan tanaman tembakau sekaligus cara bercocok tanam dengan baik.
Bahkan beliau tak segan-segan untuk mendirikan shalat di tengah lahan pertanian, masyarakat melihat hasil panen dari Ki Ageng Makukuhan berkualitas, mereka pun memutuskan meniru dan belajar kepada beliau.
Singkat cerita tanaman tembakau sampai sekarang masih banyak dijumpai di Kabupaten Temanggung, bahkan Kabupaten Temanggung sampai dijuluki sebagai Kota Tembakau.
BACA JUGA:Sosok Wali Mastur di Pekalongan, Kyai Alim yang 'Dekat' dengan Imam Ghazali
BACA JUGA:Wali Mastur Jadi Rais Syuriah NU Pertama Cabang Pekalongan dan Muktamar NU 1930 di Pekalongan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: