Polisi Selidiki Skimming ATM BRI

Polisi Selidiki Skimming ATM BRI

*Puluhan Anggota Polri Diduga jadi Korban

KAJEN - Polisi hingga kemarin masih melakukan penyelidikan dugaan tindak kejahatan skimming dengan korban sejumlah nasabah BRI.
"Kasus dugaan skimming masih dalam penyelidikan," ujar Kapolres Pekalongan, AKBP Aris Tri Yunarko, saat dikonfirmasi kasus dugaan skimming, Kamis (10/9/2020).

Dikatakan, sudah ada beberapa korban yang dimintai keterangannya. Dari pihak bank, kata dia, sudah dimintai keterangan, dan ahli IT dari pihak bank sudah dilibatkan dalam proses penyelidikan. "Kita berdoa semoga pelakunya bisa segera terungkap, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kabupaten Pekalongan," harap dia.

Disinggung ada berapa korban, Kapolres mengatakan, korban yang melapor sekitar 20-an orang. Saat ditanya apakah aksi skimming dilakukan di satu lokasi anjungan ATM saja, ia mengatakan, berapa titik ATM yang diduga dipasangi alat skimming masih dalam proses penyelidikan.

"Kita bekerja sama dengan IT bank tersebut untuk melakukan pendeteksian di mana lokasi-lokasi yang dipasang alat skimming tersebut," kata dia.

Aris mengakui, ada beberapa anggota Polri ikut menjadi korban dugaan kejahatan skimming tersebut. Untuk total kerugian nasabah, ia mengatakan masih dalam penyelidikan. "Kita koordinasi dengan pihak bank untuk dihitung berapa kerugian totalnya," kata dia.

Kapolres mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan transaksi di ATM. "Pada waktu kita menekan tombol pin agar ditutup, sehingga tidak ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan perekaman pin maupun data di ATM tersebut. Sebelum melakukan transaksi, kita periksa ATM tersebut apakah aman atau tidak," pesannya.

Sebelumnya diberitakan (Radar, 10/9/2020), dana sejumlah nasabah BRI raib hingga ratusan juta rupiah dari beberapa mesin ATM di Kabupaten Pekalongan.

Dari penelusuran Radar Pekalongan, diperkirakan ada sekitar 20 orang lebih yang kehilangan uangnya saat melakukan transaksi melalui ATM BRI di Kabupaten Pekalongan. Sebagian besar mereka melakukan transaksi di ATM BRI Polres Pekalongan, baik itu mengecek saldo, transaksi transfer, maupun penarikan tunai di ATM tersebut pada Senin (7/9/2020).

Beberapa di antaranya melakukan transaksi di ATM BRI Karanganyar dan ATM BRI Kajen. Kerugian dari puluhan nasabah itu diperkirakan lebih dari Rp 200 juta.

Dari penelusuran lapangan, sebagian besar korban merupakan anggota Polres Pekalongan, bahkan beberapa di antaranya merupakan perwira. Masing-masing korban mengalami kerugian bervariatif. Korban ada yang kehilangan dana Rp 1,2 juta, Rp 2,5 juta, Rp 5 juta, dan ada pula yang hingga Rp 10 juta. Sebagian dari korban sudah melapor ke Polres Pekalongan. Diduga, nasabah ini menjadi korban skimming di ATM Polres Pekalongan tersebut.

Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary Bank BRI, menyatakan, Bank BRI saat ini sedang melakukan investigasi mengenai kejadian tersebut. Apabila terbukti merupakan tindak kejahatan perbankan skimming, lanjut dia, BRI akan bertanggung jawab atas kerugian nasabah dan menyelesaikan hal tersebut.

Bank BRI mengimbau nasabah untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi nasabah kepada pihak manapun dan menegaskan bahwa BRI tidak pernah meminta PIN ATM maupun password kepada nasabah. (had/yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: