Tiga Anak Petani Bawang Ini Lolos Jadi Pegawai Negeri Sipil

Tiga Anak Petani Bawang Ini Lolos Jadi Pegawai Negeri Sipil

Keinginan orangtua terhadap anak-anaknya, pasti sangat mulia. Orangtua tentunya ingin menjadikan anaknya sukses dalam karirnya. Seperti petani di pantura Tegal ini.

PANEN - Sunaryo saat panen bawang merah di Desa Kramat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, kemarin. YERI NOVEL/RADAR SLAWI

SENYUM sumringah terlihat di wajah Sunaryo saat melihat anak bungsungnya menerima Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pendapa Amangkurat, Pemkab Tegal. Anak bungsunya yang bernama Rizki Widiastuti itu, diterima menjadi PNS dan ditempatkan di Puskesmas Dukuhturi, Kabupaten Tegal sebagai perawat. Sesekali Sunaryo meneteskan air matanya saat melihat anak bungsunya itu.

Sunaryo adalah salah satu petani bawang merah di Desa Kramat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Sunaryo memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Veriana Sunarsih. Saat ini, Veriana sudah menjadi PNS di Puskesmas Bangun Galih, Kecamatan Kramat. Sedangkan anak keduanya, bernama Evi Yuniarsih.

"Evi dan Rizki diterima PNS tahun ini. Evi diterima sebagai guru di SD Negeri Mintaragen 8 Kota Tegal. Sedangkan Rizki jadi bidan di puskesmas," kata Sunaryo, baru-baru ini.

Bapak yang berusia 57 tahun ini mengaku sangat terharu setelah melihat ketiga anaknya menjadi PNS. Dia berkali-kali mengucapkan sukur kepada Allah SWT. Dia juga membeberkan rahasianya kenapa ketiga anaknya itu lolos seleksi tes CPNS.

"Caranya cuma satu. Yaitu, saat akan mengikuti tes CPNS, saya berpuasa selama 10 hari berturut-turut. Sholat malam tiada henti. Kemudian saat mengikuti tes, saya bersholawat terus," tutur kakek dari enam cucu ini.

Menurut Sunaryo, ketiga anaknya itu, tidak hanya sekali mengikuti tes CPNS. Gagal dalam tes, sudah sering dialaminya. Kendati gagal, tapi ketiga anaknya itu tak pernah patah arang. Mereka tetap melangkah ke depan untuk menuju kesuksesan.

"Sudah tiga kali gagal (tes CPNS). Tapi anak-anak saya tetap optimis. Setiap ada lowongan, mereka pasti mendaftar," ungkapnya.

Sunaryo merupakan petani bawang merah yang sederhana. Dia mengaku hanya memiliki lahan pertanian seluas satu bahu atau sekitar 750 meter persegi. Bulan ini, dia sudah panen dengan mendapatkan keuntungan sekitar Rp 70 juta. Harga bawang merah di bulan ini, memang sedang naik. Harganya mencapai Rp 15 ribu per kilogram di tingkat petani. Sedangkan harga sebelumnya, kurang dari Rp 10 ribu per kilogram.

"Untuk satu bahu, saya modalnya sekitar Rp 70 juta. Dan hasil panen saya, mencapai Rp 140 juta. Saya dapat keuntungan Rp 70 juta selama 55 hari mulai dari tanam sampai panen," tutupnya. (YERI NOVEL)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: