TNI-Polri Gelar Operasi Ketupat 2025, Targetkan 146 Juta Pemudik Aman dan Nyaman

Bupati didampingi Kapolres dan Dandim beserta Ketua DPRD Kabupaten Batang melakukan pengecekkan kendaraan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.-Istimewa -
BATANG – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan berbagai stakeholder terkait menggelar upacara gelar pasukan Operasi Ketupat 2025 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Upacara ini menandai dimulainya persiapan pengamanan arus mudik Lebaran yang diprediksi akan melibatkan jutaan masyarakat.
Di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Bupati M. Faiz Kurniawan bertindak sebagai inspektur upacara (Irup), didampingi oleh Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana dan Dandim 0736/Batang Letkol Inf. Ahmad Alam Budiman.
Dalam amanatnya, Bupati Batang membacakan pesan resmi dari Kapolri yang menekankan pentingnya kesiapan aparat dalam mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat selama mudik Lebaran.
Menurut data Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 52% dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 146,48 juta orang.
BACA JUGA:Polres Batang dan Bhayangkari Gelar Bazar dan Baksos untuk Pekerja Lepas dan Warga Kurang Mampu
"Angka ini bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu, mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya di mana realisasi jumlah pemudik seringkali melebihi prediksi survei," ujar Bupati Faiz.
Tagline "Mudik Aman, Keluarga Nyaman" Jadi Fokus Utama
Operasi Ketupat 2025 mengusung tagline "Mudik Aman, Keluarga Nyaman" dan akan berlangsung dalam dua fase.
Fase pertama dimulai pada 23 Maret hingga 8 April 2025 untuk 8 Polda prioritas, sedangkan fase kedua berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April 2025 untuk 28 Polda lainnya.
Pemerintah memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 5-7 April 2025.
Untuk mengamankan arus mudik, Operasi Ketupat 2025 melibatkan 164.298 personel gabungan yang akan ditempatkan di 2.835 pos pengamanan.
Rinciannya meliputi 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, dan 309 pos terpadu yang berfungsi sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat.
Selain itu, petugas akan mengamankan 126.736 objek vital, termasuk masjid, lokasi salat Idulfitri, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: