Cegah Penyebaran Covid-19, Pencairan BST Dipindah ke Kantor Kecamatan

Cegah Penyebaran Covid-19, Pencairan BST Dipindah ke Kantor Kecamatan

https://m.youtube.com/watch?v=RotWsl5yvBY

BATANG - Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19, Bupati Wihaji, menginstruksikan agar pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) dipindah dari kantor pos ke kantor Kecamatan setempat. Pasalnya, sebagian besar kantor pos kondisinya sempit.

"Saya sudah instruksikan, jika kantor pos dianggap tidak memungkinkan dan bisa menyebabkan warga berjubel, maka lebih baik pencairan dilakukan di kantor kecamatan. Dengan begitu, antrian atau posisi duduk bisa tetap menjaga physical distancing dan sesuai protokol kesehatan," ujar Bupati Batang, Wihaji disela-sela pencairan BST bersama Wakil Bupati, Suyono, Selasa (12/5/2020).

Bupati Wihaji menjelaskan, dari hasil pemantauan, pada tahap pertama ada 9 kecamatan yang melakukan pencairan BST. Hampir seluruhnya proses pencairan dilakukan di kantor kecamatan, hanya kecamatan Tulis yang dilakukan di kantor pos.

"Untuk sistem pencairannya sendiri, tiap kecamatan menyusun jadwal desa-desa yang akan dilakukan pencairan pada hari itu. Dan dari pemantauan bersama pak Wabup, pencairan berjalan lancar dan rata - rata bisa mencairkan 700 orang yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari," jelas Bupati Wihaji.

Bupati dan Wakil Bupati memantau pencairan BST di kantor Kecamatan Batang.

Bupati Wihaji meminta pada tiap camat untuk melakukan pemantauan terhadap warga yang menerima bantuan. Jika ditemukan ada warga yang memang tidak layak menerima, maka harus segera dibuatkan laporan. Namun sebaliknya, jika ada yang berhak dan memenuhi syarat namun tidak mendapat, maka harus segera diusulkan ke Pemkab.

"Pada monitoring ini kami juga mensosialisasikan bahwa ada beberapa jenis bantuan terkait dampak Covid-19. Yaitu BST yang dari Kmenterian Sosial berupa uang tunai Rp 600 ribu, ada paket sembako senilai Rp200 ribu, bantuan non tunai Provinsi sebesar Rp 200 ribu, dari kabupaten Rp 300 ribu, dan dana desa Rp 600 ribu. Hal itu harus diketahui masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan," beber Wihaji.

Sementara Ismanti penerima BST dari Kecamatan Warungasem merasakan terbantu dengan bantuan BST sebesar Rp600 ribu. Karena ausah 3 bulan sumaninya sudah tidak bekerja lagi di proyek.

"Sudah tiga bulan tidak kerja di proyek, uang Rp 600 ribu untuk beli sembako buat makan setiap harinya," tandas Ismanto. (don)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: