Disway award
iklan banner Honda atas

Dibangun dengan Anggaran Rp 15 Miliar, TTP Lebaksiu Tegal Kini Mangkrak

Dibangun dengan Anggaran Rp 15 Miliar, TTP Lebaksiu Tegal Kini Mangkrak

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Umi Azkiyani bersama jajarannya saat kunjungan kerja di TTP Lebaksiu, baru-baru ini.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

SLAWI - Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu, Kabupaten Tegal yang berada di Dukuh Durensawit, Desa Kesuben, mangkrak. Padahal, taman dan gedung yang dibangun sejak 2015 lalu anggarannya sangat besar, yaitu mencapai Rp 15 miliar.

"Kami kemarin kunjungan kerja ke TTP Lebaksiu, dan ternyata tempat itu sekarang mangkrak, tidak ada aktifitas," kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Umi Azkiyani, Rabu 5 Maret 2025.

Politikus PKB ini mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut. Padahal, TTP dibangun dengan anggaran yang sangat besar dari APBN dan APBD I Provinsi Jawa Tengah.

"Kabarnya TTP itu anggarannya sekitar Rp 15 miliar. Tapi tidak dimanfaatkan maksimal," keluhnya.

BACA JUGA:Bupati dan Wabup Tegal Sampaikan Visi Misi di Depan 50 Anggota DPRD

BACA JUGA:E-Retribusi Pasar Dinilai Gagal, Pedagang Minta Sistem Manual

Sejatinya, lanjut Umi, TTP memiliki inovasi yang sangat tinggi. Seperti mina padi dengan ikan dan itik, percontohan produksi pakan dan pemanfaatan limbah ternak, hingga bengkel alat mesin pertanian (alsintan). Termasuk juga sebagai pusat inkubator untuk lahirnya pebisnis-pebisnis muda dalam bidang pertanian.

"Rencana awal memang begitu. Bahkan waktu itu akan digunakan sebagai tempat pengembangbiakan sapi atau kerbau bule Toraja. Sudah ada kandangnya di situ, termasuk ada gudangnya untuk stok pakannya," kata Umi.

Dia menyebut, TTP itu berdiri di atas tanah seluas 4,5 hektare. Data dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBP2TP) Kementerian Pertanian, di Indonesia hanya ada 26 Taman Sains Pertanian (TSP) dan TTP. Dari jumlah tersebut, TTP Lebaksiu dinobatkan yang terbaik di Indonesia.

"Kalau TTP ini tidak dimanfaatkan maksimal, sangat disayangkan. Semoga ke depan bisa diaktifkan kembali," tukasnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: