Disway award
iklan banner Honda atas

DPRD Minta Razia Pelajar di Margasari Tegal Digencarkan, Ini Alasannya

DPRD Minta Razia Pelajar di Margasari Tegal Digencarkan, Ini Alasannya

Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS H. Sudirman saat menggelar Reses di Dapil VI.-DONY WIDYO/RADAR PEKALONGAN-

SLAWI - Di wilayah Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal banyak pelajar setingkat SMP dan SMK/SMA yang berkeliaran di jalan dan warung kopi saat jam pelajaran berlangsung. Disinyalir, mereka membolos.

Anggota DPRD Kabupaten Tegal H. Sudirman meminta agar petugas dari instansi terkait gencar melakukan razia di wilayah Margasari. Dikhawatirkan, mereka melakukan hal negatif seperti mengkonsumsi minuman keras (miras) maupun obat-obatan terlarang.

Belakangan ini, banyak obat daftar G atau obat keras yang dijual bebas di wilayah Margasari. Sepertinya, penjual obat yang kerap disebut Warung Aceh itu menjadi incaran para remaja. Mereka sengaja membeli obat di warung tersebut dengan harga yang terjangkau dan meminumnya hingga mabuk.

"Kalau sudah mabuk, mereka sering berprilaku negatif. Saya minta, razia pelajar di Margasari supaya digencarkan," kata Sudirman, Minggu 25 Mei 2025.

BACA JUGA:Jembatan Sungai Situri di Tarub Tegal Amblas, Warga Ngadu ke DPRD

BACA JUGA:Ratusan Rumah di Dampyak Tegal Terendam Banjir, DPRD Bilang Begini

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan, para pelajar saat membolos biasanya berkumpul di sebuah warung kopi atau warung yang jauh dari keramaian dan tempat bermain playstation. Ada pula yang berkumpul di warung-warung tepi sawah atau hutan. Sehingga tidak terpantau masyarakat umum.

Selain pada pagi atau siang hari, Sudirman juga berharap agar razia digencarkan pada malam hari. Mereka biasanya berkumpul dan menyusun rencana untuk tawuran.

"Kalau sudah tawuran, ini yang membahayakan. Taruhannya nyawa. Karena mereka menggunakan senjata tajam," cetusnya.

Dia juga menekankan kepada pihak sekolah atau guru supaya kerap mengedukasi anak didiknya sehingga tidak melakukan hal yang negatif. Sudirman tak menampik, wilayah Margasari memang jauh dari Kota Slawi. Untuk menuju ke Margasari harus menempuh waktu sekitar 30 menit.

"Tapi alangkah baiknya jika wilayah Margasari sering-sering dipantau. Karena kenakalan remaja sudah mulai marak. Mulai dari tawuran, mabuk, membolos dan lainnya. Ini harus ada penanganan khusus," ujarnya.

Sudirman juga mengusulkan agar fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di wilayah Margasari dimaksimalkan. Beberapa ruas jalan kabupaten masih ada yang belum difasilitasi PJU. Jika malam, jalan tampak gelap dan memicu kriminalitas.

"Kami minta pengadaan PJU di wilayah Margasari menjadi skala prioritas," tutupnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: