Sidak Pembangunan Alun-Alun Bandar, Bupati Batang Optimis Tepat Waktu dan Beri Dua Catatan

Rabu 08-10-2025,12:46 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BATANG — Pembangunan Alun-Alun Bandar di Kabupaten Batang menunjukkan progres mencapai 25 persen hingga awal Oktober 2025. Pemerintah setempat memastikan proyek yang ditargetkan menjadi ikon baru serta pusat keramaian di Kecamatan Bandar itu tetap sesuai jadwal penyelesaian.

Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, menyampaikan hal tersebut usai melakukan inspeksi mendadak di lokasi pembangunan pada Rabu (8/10/2025) pagi. Ia menyatakan keyakinannya bahwa pembangunan akan rampung sesuai kontrak, yakni pada pertengahan Desember 2025.

"Secara keseluruhan, perkembangan fisik sudah sesuai dengan rencana. Saat ini di awal Oktober sudah mencapai 25 persen, sementara target kontrak adalah pertengahan Desember. Ini menunjukkan progres berjalan baik," kata Faiz kepada para wartawan.

BACA JUGA:Izin Minimarket Terancam Dicabut Jika Buka Jam 06.00-09.00 Wib, Bupati Faiz: Laporkan Jika Ada yang Melanggar

BACA JUGA:Dukung Batang sebagai Clean Industrial City, Bhimasena Power Tanam Ratusan Pohon Bersama Pemkab Batang

Perhatian Khusus untuk Material dan Kebersihan

Dalam kunjungannya, Faiz turut memeriksa kualitas material yang digunakan. Meski secara umum bahan seperti paving block untuk area parkir dinilai telah memenuhi standar, ia memberikan dua catatan perbaikan.

Pertama, terkait kualitas pasir urug. Faiz merekomendasikan agar kontraktor menggunakan pasir asal Wonosobo yang diyakini memiliki mutu lebih tinggi guna menjamin kekuatan struktur.

"Saya memberikan masukan mengenai pasir. Sebaiknya digunakan pasir dari Wonosobo yang kualitasnya telah teruji dan sesuai spesifikasi teknis," ujar Bupati Faiz didampingi Tim dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Batang.

Faiz menegaskan, sanksi akan diterapkan jika ditemukan ketidaksesuaian material. "Apabila ada yang tidak memenuhi standar, tentu kami tidak segan memberikan sanksi," imbuhnya.

Kedua, Bupati menyoroti keberadaan tumpukan sampah sisa aktivitas pasar yang masih berada di sekitar lokasi. Pemerintah berjanji mengatasi persoalan ini agar kawasan alun-alun nantinya bersih dan nyaman bagi pengunjung.

"Masih ada sampah dari pasar yang menumpuk. Ke depan, kami akan cari solusi permanen agar masalah ini tidak terulang," jelas Bupati Faiz.

Diharapkan Jadi Penyeimbang Keramaian

Pembangunan Alun-Alun Bandar tidak hanya dimaksudkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH), melainkan juga sebagai pusat aktivitas masyarakat yang baru. Diharapkan, kehadirannya dapat mendistribusikan keramaian yang selama ini terpusat di Kota Batang.

Faiz mengungkapkan, Bandar merupakan salah satu dari empat kawasan yang ditetapkan sebagai "kota baru" untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang.

"Kami memang menargetkan empat wilayah sebagai pusat pertumbuhan baru, yaitu Bandar, Gringsing, Limpung, dan Batang kota. Kemungkinan ke depan akan ditambah dengan Banyuputih," paparnya didampingi Camat Bandar.

Penegasan Fungsi Ruang Terbuka Hijau

Merespons kekhawatiran akan kehadiran pedagang kaki lima (PKL) yang dapat mengubah fungsi kawasan, Faiz menegaskan bahwa Alun-Alun Bandar diperuntukkan bagi aktivitas masyarakat, bukan untuk berdagang.

Kategori :