Meski wilayah tergenang banjir rob, petugas pantarlih di Kabupaten Pekalongan tetap semangat menyusuri wilayah pesisir untuk melakukan coklit dari rumah ke rumah calon pemilih untuk Pemilu 2024. Mereka harus mengenakan sepatu boots, karena ketinggian banjir rob bervariasi antara setinggi mata kaki hingga lutut orang dewasa.
Untuk daerah atas, kendala dan hambatan yang dihadapi petugas pantarlih itu adalah cuaca ekstrem dan beberapa lokasi terdampak bencana longsor, sehingga aksesnya itu licin. "Hari ini saja kita ada laporan ada pantarlih yang mengalami kecelakaan dalam bekerja di Petungkriyono. Karena naik motor jatuh ke tebing setinggi 1,5 meter. Kecelakaan tunggal. Alhamdulillah semua baik saja, sudah dirawat, dan sudah bisa kembali ke rumah tapi masih dalam perawatan," ungkap Abi.
Abi menjelaskan, KPU Kabupaten Pekalongan kemarin melakukan empat kegiatan. Yaitu pertama pelantikan pantarlih. Sebelum bekerja, pantarlih itu dilantik. Setelah dilantik, kegiatan kedua ialah apel kesiapan pantarlih. Setelah itu dilanjutkan kegiatan ketiga berupa bimbingan teknis kepada pantarlih dalam rangka coklit. Keempat, dilakukan coklit serentak oleh pantarlih.
"Khusus hari ini per pantarlih minimal lima orang tokoh masyarakat yang ada di TPS-nya untuk dilakukan coklit, khusus hari ini sampai tanggal 14. Tadi ada beberapa tokoh masyarakat yang dicoklit oleh pantarlih dari mulai politisi, tokoh pemerintahan, sampai tokoh masyarakat dan tokoh agama. Konfirmasi tadi yang dicoklit Pak Riswadi sekitar jam 1, ada Pak Sekda sudah dicoklit, dan ada beberapa tokoh masyarakat," terang dia.
Disebutkan, coklit oleh pantarlih dilaksanakan dari tanggal 12 Februari hingga 14 Maret 2023. Coklit melibatkan 2.912 pantarlih. Ada sebanyak 735.793 masyarakat yang dicoklit. "Kerja pantarlih itu mencoklit dari rumah ke rumah seluruh calon pemilih yang ada di Kabupaten Pekalongan yang jumlahnya 735.793," katanya.
Menurutnya, satu pantarlih bertanggung jawab terhadap semua calon pemilih yang ada di TPS itu. Oleh karena itu, salah satu syarat menjadi pantarlih dia harus berdomisili di TPS terkait. "Misalnya TPS itu beralamat di RT 3, pantarlihnya yang berdomisili di RT 3 itu jadi sudah menguasai medan," tandasnya.
Abi manandaskan lagi mulai tanggal 12 Februari sampai 14 Maret 2023 ada petugas coklit atau petugas pemutakhiran data pemilih yang akan datang ke rumah-rumah. Ia meminta supaya masyarakat menyiapkan data KTP elektronik dan kartu keluarga. "Nanti biar dicocokkan oleh petugas pantarlih untuk coklit," katanya.
Abi mengimbau masyarakat untuk memberikan keterangan atau jawaban yang sejujur-jujurnya apabila memang di dalam keluarga itu ada yang berkebutuhan khusus dan sebagainya. "Supaya kita bisa mendata dengan baik sesuai dengan kondisi yang riil," ujarnya.