BATANG - Belasan pemuda warga Desa Besani, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang mengalami keracunan usai mengikuti acara buka bersama atau Bukber di salah satu kafe dan resto di wilayah Kecamatan Bandar.
Dari 28 pemuda tersebut, enam diantarnya sempat mendapat perawatan medis klinik rawat inap Sidayu Medical Centre akibat mengalami muntah dan pusing dan juga tubuh lemah. Sedangkan lainnya hanya mengalami kejala ringan saja.
Menurut Sekretaris Desa Besani, Sigit, ada 28 pemuda dari desanya uang mengikuti acara buka bersama di salah satu kafe dan resto yang ada di Desa Tumbrep, Kecamatan Blado pada Rabu 19 April 2023 sore.
"Usai acara, ada belasan pemuda yang mengalami gejala keracunan, seperti mual, pusing dan tubuh tiba-tiba lemas. Ada juga yang sempat pingsang di lokasi, serta mual dan muntah," ungkap Sigit pada awak media.
Sigit mengungkapkan, pada acara buka bersama itu sendiri ada sejumlah hidangan yang disajikan. Diantaranya paket nasi ayam, cemilan berupa risol dan nagasari, dan kopi.
Dugaan awal, penyebab keracunan sendiri berasal dari kopi yang ada di tempat tersebut. Pasalnya, belasan pemuda yang mengalami keracunan hanya yang memesan kopi saja.
"Semua yang pesan kopi di resto itu mengalami keracunan, namun gejalanya berbeda, karena ada yang hanya mengalami pusing saja, namun ada satu korban yang pingsan di lokasi kejadian. Selang beberapa menit kemudian, menyusul korban lain mengalami pusing, mual, lemas dan muntah. Korban lain baru mengalami gejala serupa setelah tiba di rumah. Sedangkan pemuda lainnya yang tidak pesan kopi, mereka tetap sehat-sehat saja," jelas Sigit.
Sigit menambahkan, seluruh pemuda yang mengalami keracunan tidak ada yang menjalani rawat inap. Hanya 6 orang saja yang sempat dilarikan ke poliklinik dan setelah mendapat perawatan, mereka diizinkan untuk pulang.
Tak ada korban yang menjalani rawat inap. Seluruhnya langsung pulang usai menjalani perawatan hingga tengah malam.
Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kasat Reskrim AKP Andi Fajar ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.
"Untuk saat ini tim dari Satreskrim sudah bergerak untuk melakukan penyelidikan terkait keracunan masal tersebut," katanya.
Kasat Reskrim menjelaskan, pihaknya saat ini belum bisa dipastikan penyebab keracunan, karena masih dalam proses penyelidikan.
"Kita akan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sisa makanan maupun muntahan dari korban guna mengungkapkan penyebab ketacunan. Selain itu, kita juga akan meminta keterangan dari para saksi," beber AKP Andi Fajar.
Ditambahkan, hingga saat ini seluruh korban keracunan sudah pulang ke rumah masing-masing dan kondisinya sudah membaik.
"Untuk korban yang sempat mendapat perawatan medis ada 6 orang, namun semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing. Dan untim saat ini kami masih melakukan penyelidikan atas dugaan keracunan tersebut," tandas Andi Fajar. (don)