RADARPEKALONGAN - Masa remaja merupakan masa peralihan. Ketika memasuki usia remaja, akan banyak perubahan yang terjadi pada remaja. Lantas, bagaimana cara mengatur pola makan saat diet yang aman untuk usia remaja?
Di antara perubahan biologis yang dapat terjadi saat usia remaja adalah bertambahnya tinggi dan berat badan. Beberapa remaja mungkin mengalami penambahan berat badan yang cukup banyak ketika mulai masuk masa pubertas.
Maka tak heran jika program diet sudah banyak dilakukan oleh kalangan remaja. Namun perlu diperhatikan bahwa masa remaja juga menjadi masa pertumbuhan yang signifikan.
Jadi penting untuk tetap memperhatikan asupan makanan dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Pilih metode diet yang paling aman untuk dilakukan.
BACA JUGA:6 Cara Diet Alami tanpa Obat yang Pastinya Aman tanpa Efek Samping, Cobain Yuk
BACA JUGA:Amankah Diet untuk Remaja? Begini Cara Diet yang Sehat dan Tepat untuk Anak Usia Remaja
Di usia remaja tidak dianjurkan melakukan diet ketat, karena berhubungan dengan masa pertumbuhan yang signifikan dan aktivitas yang padat sebagai pelajar khususnya.
Melakukan defisit kalori berlebihan juga tidak dianjurkan untuk para remaja. Kamu bisa mengalihkan program diet defisit kalori, dengan pola makan yang sehat dan teratur.
Hal ini tentu akan lebih aman dilakukan oleh remaja yang ingin menurunkan berat. Berikut cara mengatur pola makan saat diet yang aman untuk remaja.
Pola Makan untuk Menurunkan Berat Badan yang Aman untuk Remaja
Pola makan di sini meliputi pemilihan bahan makanan yang bergizi, cara pengolahan makanan yang sehat, dan jam makan yang teratur.
Di kalangan lihat orang dewasa memang ada beberapa kalangan yang diet dengan cara mengurangi porsi dan jam makan. Yang tadinya 3 kali sehari menjadi 2 kali dalam sehari.
Namun untuk remaja cara ini tidak dianjurkan. Jangan lewatkan tiga waktu makan pokok yaitu sarapan, makan siang dan makan malam.
Selain sedang mengalami masa pertumbuhan yang signifikan yang butuh nutrisi lengkap, para remaja juga biasanya memiliki aktivitas yang padat baik akademik, maupun non akademik yang memerlukan energi dari makanan yang dikonsumsi.