BACA JUGA: Belajar dari Kisah Sahabat Nabi yang Menginspirasi: Mengamalkan Sunah dan Bersedekah
Ia benar-benar mendidik anak-anaknya supaya tidak mengambil hak milik orang lain. Ia kemudian memunguti kurma yang jatuh dan meminta maaf kepada si pemilik pohon.
Alasan di balik kepulangan dini Abu Dujajah setiap subuh adalah untuk menghalau anak-anaknya bangun terlebih dahulu dan kembali memunguti kurma yang jatuh dari pohon tadi.
Rasulullah SAW menangis mendengar kisah itu.
Beliau kemudian mendatangi sang pemilik pohon dan membeli satu pohon kurma itu dengan 10 pohon kurma di surga.
Sayangnya sang pemilik tidak berkenan dan meminta untuk dibayar di dunia saat itu juga.
Saat Abu Bakar mendengar kisah tersebut, dia menawarkan kurma-kurmanya sebagai ganti dari satu pohon kurma itu.
Tapi, orang licik ini ingin mengambil seluruh buah dari pohon kurma itu dan tidak menyisakan apa pun untuk Abu Dujajah.
Tapi keesokan harinya pohon itu serta buah-buahnya tiba-tiba berpindah ke halaman rumah Abu Dujajah.
Pesan yang bisa kita petik dari kisah sahabat nabi yang mengharukan ini adalah bahwa kita tidak boleh mengambil hak milik orang lain. Dan jangan juga kita menjadi orang yang serakah dan pelit.
BACA JUGA: Teman Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah: Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq yang Menginspirasi
BACA JUGA: Kisah Umar bin Khattab, Quraisy Bengis yang Tersentuh setelah Membaca Ayat Al-Quran
2. Salman Al Farisi — Ikhlas Menghadapi Kenyataan
Kisah sahabat nabi yang mengharukan selanjutnya berasal dari kisah cinta seorang pemuda terhadap seorang Muslimah Anshar.
Pemuda ini adalah Salman Al Farisi, seorang imigran yang tinggal di Madinah dan sangat dekat dengan Rasulullah SAW.
Awalnya, dia merasa takut untuk melamar pujaannya. Dia orang baru di situ dan tidak tahu adat atau cara melamar seorang perempuan.