RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Bingung mengapa shalat dzuhur dan ashar tidak bersuara? mari kita simak penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang alasan adanya shalat jahriyyah dan sirriyah.
Dalam pelaksanaan shalat, umat muslim diperintah untuk meniru cara shalat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hal tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّيArtinya: Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. (HR. Bukhari).
Oleh sebab itu dari zaman para sahabat sampai sekarang, shalat yang dilakukan oleh umat muslim mengikuti panduan yang dilakukan oleh Rasulullah.
BACA JUGA:Beda dengan yang Dulu! Inilah Keutamaan Seorang Muadzin di Zaman Sekarang Menurut Ustaz Abdul Somad
Dari jumlah rakaat, gerakan, sampai bacaan semua berdasarkan apa yang pernah dilakukan Nabi SAW.
Hal itu pulalah yang menjadi sebab mengapa dalam shalat fardhu adakalanya menggunakan suara keras, dan adakalanya memelankan suara.
Seperti shalat maghrib, isya', dan subuh dianjurkan untuk mengeraskan suara (jahriyyah). Sedangkan dzuhur dan ashar dianjurkan untuk melirihkan suara (sirriyah).
Dilansir dari Nu Online, Syekh Abu Zakaria Yahya an-Nawawi menyebutkan bahwa kesunnahan mengeraskan bacaan Al-Qur'an di 2 rakaat awal shalat maghrib, isya', dan subuh. Serta kesunnahan memelankan bacaan di keseluruhan rakaat dzuhur, ashar dan 2 rakaat akhir maghrib, isya', subuh merupakan kesepakatan para ulama sesuai dengan hadist-hadist shahih.
Namun para ulama tidak menemukan dalam Al-Qur'an maupun hadist tentang alasan dari semua itu.
BACA JUGA:Sakaratul Maut Menyebut Istighfar Bukan 'Laa Ilaha Illallah', Begini Tanggapan Ustaz Abdul Somad
Dalam video Youtube yang diunggah oleh akun @DakwahAswajaTV, terdapat penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang alasan adanya shalat jahriyyah dan sirriyah.
"Allah tak ada sebut alasan di Qur'an, Nabi tak ada menyebut, sahabat tak ada menyebut" kata ustaz Abdul Somad.