Sehingga masih bisa kita bentuk, dan kita pilih memori seperti apa yang ingin ditanamkan pada anak. Beda halnya pada anak ketika sudah remaja.
Saat suka marahin anak, dan baru minta maaf ketika anak sudah beranjak dewasa maka akan lebih sulit untuk menyembuhkan luka anak.
Disebutkan oleh dr Aisah Dahlan bahwa, karena pada anak usia remaja atau sudah kuliah akan mengingat memori masa lalu saat dirinya dimarahin orang tua.
Memori trauma yang pada saat kecil tidak segera dihapus, dan diganti dengan memori baik, lama-kelamaan akan membentuk membekas menjadi inner child. Yang artinya butuh penanganan lebih serius untuk mengatasinya.
Karena luka inner child ini, bukanlah kondisi yang harus ditutupi. Seperti yang dituturkan dr Aisah Dahlan bahwa buah memori bisa terulang kembali atau tipe-tipe muncul karena ada atau tidak ada pencetusnya.
BACA JUGA:Cara Ikhtiar Agar Anak Cerdas Sejak dalam Kandungan, sebuah Tips Parenting Islami Oleh Ning Imaz
Lalu bagaimana jika yang muncul adalah memori buruk? Ini tentu akan memberi dampak pada kepribadian seseorang.
Dan perlu digarisbawahi, bahwa luka inner child tidak selalu harus tercipta karena teguran pada anak tentang suatu hal yang besar.
Kemudian dr Aisah Dahlan memberikan contoh, bahkan ketika anak hanya sedang mencuci piring kemudian bunda marah karena air dan busanya berserakan, tanpa segera minta maaf ke anak, ini juga dapat memicu adanya luka inner child pada anak.
Dampaknya bisa membuat anak trauma yang menyebabkan anak enggan mencuci piring karena sudah tertanam akut dimarahi, takut salah, dan perasaan-perasaan takut serta khawatir lainnya.
Maka dari itu dr Aisah berpesan bahwa memori buruk seperti tersebut perlu segera mungkin untuk diatasi karena saat tidak segera dibenahi maka akan menyebabkan trauma tadi.
Berikut cara menyembuhkan luka inner child yang disampaikan dr Aisah Dahlan.
1. Perlakukan Anak dengan Lebih Baik
Para orang tua yang dulunya memiliki kenangan-kenangan buruk saat kecil, dan membentuk inner child, cobalah ingat kembali masa-masa itu.
Ingat kembali bagaimana perasaan sakit dan trauma akibat pola didik yang keras dari orang tua sebelumnya.