“Di Pekalongan tantangannya tanahnya sempit, lahannya sempit, tapi penduduknya banyak. Kalau kita tidak bisa produksi pangan sendiri dengan inovasi, kita akan tergantung dengan tetangga. Oleh sebab itu inovasi menjadi penting,” tutur Nur Priyantomo.
BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Arca Yoni yang Menakjubkan di Situs Nagapertala dari Masa Majapahit
Dan perlu diketahui, dalam kegiatan festival pangan Kota Pekalongan ini juga turut dihadirkan bazar pangan produk lokal UMKM yang terdiri dari 3 stan OPD, 2 Kecamatan dan 8 Pokja Perubahan Iklim di Kota Pekalongan.
Dengan turut memamerkan produk-produk inovasi yang lahir dari aksi adaptasi perubahan iklim. Selain itu ditampilkan juga acara talkshow ketahanan pangan, lounching film hingga aneka hiburan dengan hadiah dan doorprize menarik. (Ap3)