Statistik ini sangat mengesankan, terutama untuk seorang bek tengah, yang mana hal tersebut menunjukkan kemampuan ofensif yang jarang dimiliki pemain bertahan.
Pada musim ini, Flamingo sudah tampil dalam tiga pertandingan di Eredivisie bersama tim utama FC Utrecht, dengan dua di antaranya sebagai starter.
Kemampuan bertahannya yang solid dipadukan dengan kemampuan menyerang yang baik menjadikan Flamingo pemain yang lengkap.
BACA JUGA:Kepala BPIP Sambut Iringan Duplikat Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi di Kaltim
Menurut data dari laman FBref, ia mampu bermain di berbagai posisi di lini belakang, termasuk sebagai bek tengah, bek sayap, dan gelandang bertahan.
Fleksibilitas ini tentu menjadi aset berharga bagi tim mana pun, termasuk Timnas Indonesia yang membutuhkan pemain serba bisa untuk memperkuat lini pertahanan.
Alasan Timnas Indonesia Tertarik
Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia sedang giat mencari pemain keturunan yang memiliki kualitas tinggi untuk dapat memperkuat skuad Garuda.
Proses naturalisasi menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan kualitas tim, terutama menjelang berbagai kompetisi bergengsi yang akan dihadapi, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski Indonesia sudah memiliki sejumlah bek yang kompeten, kehadiran Ryan Flamingo dinilai dapat memberikan kontribusi jangka panjang.
Dengan usianya yang baru menginjak 20 tahun, Flamingo memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dan menjadi andalan Timnas Indonesia di masa depan.
Selain itu, pengalaman bermain di kompetisi Eropa, terutama di Eredivisie, akan menjadi tambahan berharga bagi Timnas Indonesia.
Strategi Shin Tae-yong dan PSSI