• Pewarnaan Pertama (Nglorot)
Setelah pola dibuat, kain kemudian diwarnai dengan warna dasar yang biasanya terang, seperti putih, biru, atau kuning.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Hemat Biaya Bersama Keluarga di Kota Pekalongan, Berikut Rekomendasinya
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Beli Oleh-oleh di Kota Pekalongan, Catat Saat Kamu Berkunjung ke Pekalongan!
Proses ini disebut nglorot, yang bertujuan untuk memberikan dasar warna pada kain sebelum dilanjutkan dengan proses pewarnaan berikutnya.
• Penutupan Bagian yang Akan Tetap Warna Dasar
Bagian-bagian kain yang ingin tetap mempertahankan warna dasarnya kemudian ditutup dengan lilin panas menggunakan canting. Lilin tersebut bertindak sebagai penghalang untuk mencegah pewarnaan pada bagian yang tertutup.
• Pewarnaan Lanjutan (Nembok)
Setelah bagian yang ingin diwarnai sudah ditutup, kain kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna untuk memberikan warna pada bagian yang terbuka.
Proses ini disebut nembok. Pewarnaan dilakukan secara berulang-ulang dengan urutan warna tertentu, dimulai dari warna yang paling terang hingga yang paling gelap.
BACA JUGA:Fakta Menarik Kota Pekalongan, dari Seni Batik Hingga Tradisi Syawalan
BACA JUGA:Bank Mandiri KCP Pekalongan Beri Solusi Layanan Tabungan Payroll, Kemudahan Transaksi untuk Karyawan
• Menghilangkan Lilin (Ngeling)
Setelah proses pewarnaan selesai, kain kemudian dihilangkan lilinnya dengan cara mencucinya atau melelehkan lilinnya dengan panas. Ini mengungkapkan motif batik yang sudah jadi.
• Proses Finishing
Setelah kain dikeringkan, proses pembuatan batik Pekalongan selesai dengan melakukan finishing seperti merapikan kain, menyetrika, dan memotong ujung kain sesuai dengan kebutuhan. Untuk mendapatkan batik Pekalongan pun saat ini sudah cukup mudah.